Peristiwa
Dua Warga Kapanewon Tanjungsari Jadi Korban Senar Layang-layang






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Musim kemarau dengan angin yang bertiup cukup kencang membuat warga banyak yang bermain layang-layang. Namun jika tidak hati-hati, senar yang digunakan untuk menaikkan layang-layang justru bisa mencelakakan. Seperti halnya yang terjadi di Kapanewon Tanjungsari misalnya, dalam satu Minggu ini kejadian putusnya senar layangan ini mencelakai dua warga.
Kejadian nahas dialami oleh Supomo (45) warga Padukuhan Rejosari, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari juga mengalami luka terbuka di bagian wajahnya, Sabtu (29/08/2020) malam kemarin. Kala itu ia hendak pergi ke Kalurahan Kemiri. Namun tepat di depan GKJ Kemadang, seutas benang layang-layang menjulur di tengah jalan.
Penerangan yang minim karena kejadian di malam hari, membuat Supomo tidak menyadari adanya benang tersebut. Ia yang tengah memacu kendaraan dengan kecepatan sedang dan menggunakan helem terkena tajamnya benang layang-layang. Kala itu memang kaca helemnya terbuka.
Supomo yang kaget, mengalami luka menganga di wajahnya. Ia kemudian terjatuh dsari kendaraan roda duanya. Warga lantas datang dan memberikan petolongan.
“Korban mengalami luka cukup serius di bagian wajah, karena saat kejadian kaca helemnya terbuka,” papar Kapolsek Tanjungsari, AKP Wijayadi saat dikonfirmasi, Minggu (30/08/2020)







Kejadian serupa juga dialami Sukarno (48) Kamis (27/08/2020) kemarin. Warga Padukuhan Watubelah, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari ini saat berkendara sepeda motor hendak pulang ke rumahnya pada malam hari, secara tiba-tiba terdapat benang layangan yang tersangkut lehernya. Akibatnya, leher Sukarno tergores cukup dalam. Ia kemudian menghentikan laju kendaraan.
“Korban kemudian ke mantri kesehatan setempat untuk meminta pertolongan, namun kondisinya cukup baik sehingga saat ini sudah dibawa ke rumah,” ucap AKP Wajayadi.
Saat ini warga di Kabupaten Gunungkidul memang tengah menggemari layang-layang. Angin yang cukup kencang dan cuaca yang cerah bermain layang-layang menjadi hiburan tersendiri di tengah pandemi.
“Memang warga saat ini banyak yang berhobi bermain layang-layang dengan dihiasi lampu di malam hari, tapi ternyata membahayakan,” jelasnya.
Kondisi angin yang bertiup terlalu kencang banyak yang mengakibatkan layang-layang kemudian putus dan sampai jauh dari tempat lokasi bermain. Akibatnya cukup fatal karena akhirnya banyak pengendara yang terkena goresan senar.
“Ya kami imbau masyarakat yang hendak bermain layang-layang bermainlah di tempat yang lapang sehingga kalaupun putus tetap terkendali,” tandas AKP Wijayadi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks