Peristiwa
Gelombang Pasang Porak-porandakan Pantai Selatan, Belasan Bangunan Rusak, Kapal Nelayan Hancur






Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Apa yang dikhawatirkan selama beberapa hari terakhir sebagai dampak cuaca buruk di Pantai Selatan akhirnya terjadi. Pada Kamis (19/07/2018) dini hari tadi, gelombang pasang memporakporandakan belasan bangunan di kawasan pesisir selatan. Belasan bangunan lapak pedagang serta sejumlah kapal nelayan hancur diterjang ombak. Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut.
Koordinator SAR Wilayah I, Sunu Handoko mengatakan peningkatan gelombang laut di sejumlah pantai di Kecamatan Girisubo sudah terlihat sejak pukul 19.00 WIB. Namun dikarekan saat itu pantai dalam kondisi surut jadi belum terlalu berdampak pada daratan.
"Baru pada pukul 22.00 WIB air laut sampai di tanggul batas pasir dengan daratan," kata Sunu Handoko, Kamis pagi.
Sekitar pukul 00.00 WIB gelombang sampai daratan. Bahkan hingga pukul 04.00 WIB, air sudah tidak bisa terjamah lagi. Ratusan bangunan yang ada di kawasan pantai pun dihantam ombak. Banyak diantaranya mengalami kerusakan cukup parah.
"Dari data sementara yang kami peroleh kerusakan terjadi di Pantai Jungwok, Wediombo, Siung. Kalau yang parah di Jungwok ada 3 warung dan dua gazebo rusak parah," terang Sunu.







Dijelaskan Sunu, jumlah tersebut masih dapat terus bertambah karena proses pendataan saat ini masih dlberlangsung. SAR dan neyalan kini tengah berkerjabakti membersihkan puing-puing bangunan yang terdampak.
Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Tepus dan Tanjungsari. Belasan gazebo di serta warung mengalami kerusakan cukup parah. Dari data yang diperoleh dari SAR Satlinmas Wilayah II ada empat pantai yang merasakan dampak terparah.
"Di pantai Somandeng, ada 15 gazebo rusak; di pantai Ngandong 2 gasebo roboh, tiga lapak pedagang rusak dan 4 warung makan temboknya jebol," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono.
Untuk Pantai Drini, menurut Marjono juga menjadi lokasi terdampak kedua paling parah. Disana ada 5 kapal mengalami kerusakan, 1 gasebo hilang, tiga gasebo rusak, 1 lapak pakaian roboh dan 20 set jaring ikan hilang terbawa arus.
"Di Sepanjang hanya dua gasebo rusak. Sedangkan pantai baron tidak ada yang mengalami kerusakan," imbuh Marjono.
Marjono menjelaskan saat ini, pihaknya bersama warga setempat masih melakukan evakuasi dan membersihkan puing bangunan.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II, Surisdiyanto mengatakan, untuk saat ini gelombang sudah surut. Meski demikian, ketinggian gelombang masih tergolong cukup tinggi. Diperkirakan, cuaca buruk semacam ini masih akan terjadi hingga 2 hari ke depan.
Menurut Suris, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya menerjunkan anggota untuk melakukan pemantauan khusus terkait perkembangan kondisi di pantai selatan.
“Kita terjunkan anggota untuk waspada dan melakukan pemantauan,” lanjut dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks