Sosial
Jaminan Kesehatan Untuk Warga Gunungkidul, Pemkab Tambah Anggaran Hingga Belasan Miliar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jaminan kesehatan bagi masyarakat Gunungkidul saat ini terus ditingkatkan oleh pemerintah. Saat ini, kepesertaan masyarakat dalam BPJS Kesehatan sebenarnya sudah sangat tinggi. Universal Coverage Health (UCH) di Gunungkidul telah mencapai 95 persen dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Bahkan per bulannya, kepesertaan masyarakat dalam BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik tercover APBD dan APBN terus mengalami peningkatan. Untuk penjaminan kesehatan sendiri, pemerintah baik melalui APBD maupun APBN menggelontorkan anggaran puluhan hingga ratusan miliar rupiah.
Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Gunungkidul, Hadi Hendro Prayogo mengungkapkan, pemerintah sendiri terus berupaya memberikan pelayanan dan jaminan kesehatan masyarakat Gunungkidul. Sampai dengan November ini, dari sekitar 700 ribu lebih penduduk Gunungkidul, sudah sekitar 95 persen warganya memiliki jaminan kesehatan baik mandiri, dari perusahaan ataupun PBI.
“UCH 95 persen ini banyak diapresiasi oleh wilayah lain. Pemerintah memiliki komitmen dalam pemberian pelayanan dan jaminan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Hadi Hendro Prayogo, Rabu (02/12/2020).
Adapun untuk BPJS PBI yang tercover APBD sampai dengan November lalu tercatat sebanyak 172.102 orang. Kemudian untuk yang PBI APBN pada bulan Oktober lalu sebanyak 421.697 peserta. Kemudian ada tambahan sebanyak 26.000 orang lebih pada bulan November sehingga saat ini jumlahnya 447.466 orang.
Capaian ini sendiri menurut Hadi tergolong tinggi. Untuk itu pemerintah terus berupaya mendorong masyarakat untuk memiliki jaminan kesehatan agar paling tidak dapat terbantu dalam bidang kesehatannya.







Disinggung mengenai peralihan peserta mandiri ke PBI, ia mengungkapkan jika selama ini memang ada. Namun demikian jumlahnya tidaklah terlalu signifikan. Berbagai hal disebutnya mempengaruhi perpindahan peserta mandiri ini.
“Ada yang pindah tapi dengan catatan mereka harus melunasi tunggakan di BPJS Kesehatan (jika ada),” kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Saptoyo menambahkan, pemerintah berkomitmen pada kebijakan dan keberpihakan pada layanan kesehatan masyarakat melalui kebijakan UHC. Pada tahun 2021 mendatang, pemerintah mengalokasikan sebanyak 80 miliar rupiah untuk pembayaran BPJS PBI APBD.
“Keberpihakan pada pelayanan itulah yang kami komitmen untuk harus terpenuhi. Kebut PBI 2021 kami anggarkan 80 miliar, sekarang proses menunggu evaluasi Gubernur,” terang Saptoyo.
Menurutnya tahun 2020 ini pemerintah mengalokasikan anggaran untuk BPJS Kesehatan PBI APBD sebanyak 64 miliar rupiah.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks