Sosial
Melongok Potensi Kakao Gunungkidul Yang Telah Menembus Pasar Swiss dan Singapura






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian, peternakan dan hortikultura. Salah satu produk unggulan dari sektor hortikultura yang telah dikenal oleh masyarakat lokal sampai luar negeri yakni sentra tanaman dan olahan kakao. Di Gunungkidul sendiri, salah satu sentra terbesar untuk tanaman kakao yakni Kecamatan Patuk.
Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Budi Sudartanto mengungkapkan komoditas kakao Gunungkidul menjadi unggulan karena kualitasnya yang baik dan juga hasil panen juga banyak. Selain itu, untuk olahan produk ini pun juga lebih bervariasi sehingga ada banyak pilihan dalam pengolahannya.
Semakin berkembangnya komoditas ini, membuat kawasan-kawasan lainnya mulai melirik. Saat ini, tidak hanya Kecamatan Patuk saja yang mengembangkan, namun juga meluas ke Kecamatan Gedangsari, Nglipar, Karangmojo, Ponjong dan Playen bagian utara. Ratusan hektar lahan milik warga pun telah ditanami dengan tamaman ini.
“Kakao menjadi salah satu unggulan kita selain sapi PO, ikan tuna, ubi,” terang Budi, Sabtu (28/03/2020).
Untuk satu kilogram kakao harganya pun tergolong mahal. Terlebih jika telab diolah, harga bisa jauh lebih tinggi kembali. Misalnya saja harga biji kakao fermentasi yang sangat menarik bagi petani kakao antara Rp. 25.000 hingga Rp. 35.000 per kilogramnya. Beberapa olahan kakao yang cukup diminati yakni coklat bubuk hingga coklat batangan.







“Dari pemerintah berupaya memberikan pembekalan dan pemberdayaan bagi petani. Selain bercocok tanam juga paling tidak bisa mengolahnya sendiri,” tambah dia.
Dilanjutkannya, pelatihan yang diberikan kepada para petani sendiri meliputi cara pemanfaatan dan pengolahan. Seperti misalnya mengolah kulit buah kakao menjadi pakan ternak dan molasis blok, mengolah bakpia coklat, dan es cream coklat.
Salah satu keberhasilan pengolahan kakao yakni Kelompok Sido Dadi. Di mana kegiatan pembudidayaan dan pengolahan biji kakao yang dilaksanakan anggota sudah bisa menghasilkan biji kakao fermentasi dengan mutu baik. Bahkan telah menjadi penyuplai raw materia atau bahan kakao ke sebuah tempat produksi di Nglanggeran serta sudah eksport ke Swiss dan Singapura.
“Pendampingan pun juga terus dilakukan agar lebih variatif,” jelasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah