fbpx
Connect with us

Sosial

Agrowisata Semangka di Pampang Kembali Dibuka, Bisa Panen Sembari Foto-foto

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar.com)–Suasana ramai terlihat jelas di lahan belakang Balai Padukuhan Pampang, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Kamis (03/06/3021) siang. Sejumlah pengunjung memadati hari perdana dibukanya agrowisata semangka di lahan seluas kurang lebih tiga hektare. Konsep agrowisata seperti ini memang sangat diminati masyarakat. Di lokasi ini, pengunjung bisa memilih sekaligus memetik sendiri berbagai macam jenis semangka untuk dibeli.

Salah seorang koordinator kelompok petani yang membuka Komunitas Petani Milenial Pampang, Budi Susilo (43) menuturkan, sejak dibuka 3 tahun silam, minat masyarakat untuk datang dan berbelanja semangka memang cukup tinggi. Menurutnya, warga lebih puas lantaran bisa memilih sendiri maupun memetik buah semangka langsung dari tanaman. Tentunya dengan konsep ini, semangka yang dibeli tersebut lebih segar.

Berita Lainnya  Nasib Rumah Sakit di Tengah Seretnya Pembayaran Klaim Perawatan Pasien Covid19 Oleh Kemenkes

“Masyarakat yang datang ada yang dari wilayah dekat sini, namun juga ada yang datang dari lokasi cukup jauh,” ucap Budi, Kamis sore.

Budi Susilo (43) menuturkan, agrowisata ini telah 3 tahun berturut-turut dibuka. Termasuk saat pandemi yang terjadi sejak setahun silam, warga masyarakat tetap berbondong-bondong mendatangi lahan pertanian semangka yang dikembangkannya bersama komunitas petani milenial Pampang ini.

“Ada yang memang benar-benar tertarik dengan semangkanya, ada yang sekalian ingin foto-foto untuk diupload ke media sosial,” bebernya.

Menurutnya, ada berbagai macam jenis semangka yang dikembangkan di lahan tersebut. Diantaranya yang cukup laris adalah semangka inul dan non biji. Harganya sendiri cukup murah dan terhitung di bawah harga pasaran. Per kilogramnya, pengunjung cukup membayar Rp 5.000.

Berita Lainnya  Puluhan Tim Ikuti Kejurkab Drum Band 2018, Berikut Hasilnya

“Pengunjung juga bisa sekalian mencicipi semangka,” kata bapak dua anak itu.

Dalam 2 tahun terakhir, semangka-semangka di Agrowisata Pampang biasanya habis dalam seminggu. Omset puluhan juta bisa diraup oleh para petani. Pendapatan para petani sendiri tak hanya dari situ. Hal ini lantaran hasil panen sendiri tak hanya dipasarkan melalui konsep agrowisata, melainkan juga dikirim ke luar daerah. Pihaknya telah memiliki pembeli dari Jakarta yang berani memberikan harga tinggi bagi produk semangka Pampang.

“Lahan 3 hektar ini memang kami bagi menjadi 3 bagian, satu bagian untuk agrowisata, sedangkan 2 lainnya untuk dijual kepada pembeli kami dari Jakarta,” lanjut dia.

Salah satu pengunjung, Sita mengaku cukup tertarik dengan panen semangka berbasis Agrowisata ini. Selain konsep yang bagus, harga semangkanya juga sangat terjangkau. Ia yang juga penggila sosmed ini juga bisa berfoto-foto ria di lokasi.

Berita Lainnya  Hujan Protes Sosialiasi Proyek JJLS Rongkop, Warga Tolak Dimulainya Proses Pembangunan

“Bisa posting sendiri seperti petani,” tutup dia sembari tersenyum.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler