bisnis
Menilik Kampung Pande Besi di Kalurahan Karangtengah





Wonosari,(pidjar.com)— Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari,Kabupaten Gunungkidul dikenal sebagai Kampung kerajinan pande besi. Sebagian warga daerah ini merupakan pengrajin pande besi yang telah memiliki pasaran tersendiri baik di lokal Gunungkidul maupun luar daerah.
Salah satu pengrajin pande besi adalah Wasiat. Pria ini sudah menggeluti pande besi sejak puluhan tahun silam, saat ini ia meneruskan usaha dari orang tuanya terdahulu. Aktivitas di rumah Wasiat yang berada di Padukuhan Kedung II, kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari lumayan bising, saat memasuki rumahnya nampak besi-besi sudah siap diubah bentuk menjadi peralatan benda tajam
Beberapa orang mulai memanaskan besi ini ke bara api, setelah itu ditempa sesuai dengan bentuk alat apa yang diinginkan. Suara tempaan yang dilakukan oleh para pekerja ini terdengar begitu jelas. Selama ini, Wasiat dibantu oleh 3 pekerja yang merupakan tetangganya serta seorang anak laki-lakinya. Setiap hari ia selalu memproduksi alat pertanian ataupun alat-alat lainnya yang berbahan baku besi.
“Usaha pande besi ini sudah bertahun-tahun saya geluti. Dibantu oleh anak laki-laki saya dan 3 pekerja Alhamdulillah setiap hari selalu membuat alat sesuai kebutuhan pasaran,” ucap Wasiat.
Ada beragam produk hasil pande besi di rumahnya ini mulai dari kampak, bendo, sabit, parang, pisau cacah daging, dan peralatan pertanian yang sekiranya berbahan dari besi dan tajam. Setiap harinya, ia mampu menghasilkan 5 kodi hingga lebih benda tajam. 1 benda tajam biasanya membutuhkan waktu 30 menit dalam proses pembuatan hingga finishingnya.





Hasil produksinya ini selalu ditunggu oleh pedagang eceran. Bisnis yang ia jalankan selama bertahun-tahun ini telah memiliki pelanggan dan pasaran tersendiri.
“Setiap harinya sudah ada yang ambill ke rumah, mereka sudah langganan. Kami juga sering menerima pesanan untuk dikirim ke berbagai daerah misalnya di luar Jawa,” ucap dia.
Menurutnya, sudah sejak dulu usaha pande besi digeluti oleh warga Kalurahan Karangtengah. Beberapa warga memiliki rumah produksi sendiri dan sekitar 70 persen warga disana bekerja di rumah produksi pande besi ini. Harga produk pande besi ini pun beragam, tergantung dengan bentuk maupun tingkat kesulitan saat membuatnya.
“harganya kisaran dari 450 ribu rupiah hingga 600 ribu rupiah per kodinya, tapi ya tergantung dengan detail dan tingkat kesulitannya saat pembuatan,” jelas dia.
Saat pandemi covid terjadi, usaha rumahan memang begitu terdampak namun kemudian berangsur membaik. Wasiat mengatakan, biasanya jika menjelang Idul Adha selalu kebanjiran order benda tajam khususnya untuk pisau penyembelihan hewan kurban.
“Kalau hari raya Idul Adha itu banyak order, kadang sampai kehabisan bahan baku. Ya Alhamdulillah, semua harus disyukuri,” tutup dia.

-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Dugaan Korupsi Proyek Puluhan Miliar Disdik Gunungkidul, Polda DIY Turun Tangan
-
Sosial2 hari yang lalu
Sudah Diresmikan Prabowo Subianto, Bantuan Sumur Bor Tak Keluar Air
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Sosial2 minggu yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Gerayangi Pelayan Restoran, Oknum Dukuh Digerudug Warga
-
Sosial3 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum2 minggu yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga