fbpx
Connect with us

bisnis

Mimpi Besar Alan, Kembangkan Aloe Vera Gunungkidul Tembus Pasar Australia

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Warga Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul sejak beberapa tahun terakhir ini mengembangkan tanaman aloe vera yang diolah menjadi sebuah minuman dan makanan. Usaha rumahan yang dirintis oleh Alan Evendi ini ternyata disambut baik oleh konsumen sehingga berkembang sangat pesat. Belum lama ini pemasarannya tidak hanya lokal atau nasional saja, melainkan juga mulai mencoba pasar internasional.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Alan Evendi mengatakan, perjalanan panjang harus ia lalui untuk bisa semaju sekarang. Ratusan bibit aloe vera ia tanam di lahan pekarangan rumahnya. Hasil dari tanaman tersebut kemudian cukup baik. Pun demikian saat ia mencoba untuk mengolah aloe vera menjadi produk minuman dan makanan. Tentunya dengan beberapa kali percobaan agar hasilnya enak dan aman dikonsumsi.

Melihat respon pasar yang cukup bagus, Alan justru mengalami kesulitan dalam memenuhi bahan baku. Ia pun kemudian menggandeng warga sekitar untuk turut terlibat dalam usahanya. Selain dipekerjakan di rumah produksi, warga Padukuhan Jeruklegi, Kapanewon Katongan juga diajak untuk membudidayakan aloe vera di pekarangannya. Sistemnya, setiap ada yang panen kemudian dibeli oleh Alan dan kemudian diolah menjadi olahan minuman maupun makanan.

Berita Lainnya  Hari Pertama Puasa, Harga Telur dan Daging Ayam Meroket

“Saya ajak masyarakat sini untuk terlibat dalam usaha rumahan ini. Alhamdulillah sudah banyak yang ikut, dan untuk pemenuhan bahan baku tergolong aman,” ucap Alan.

Dalam pengemasan dan uji kelayakan produknya aloe vera ini, Alan bekerjasama dengan lembaga lain agar produk minuman alami ini tidak mudah basi dan awet. Pasalnya aloe vera menghasilkan lendir. Sehingga meskipun telah diolah, namun bisa menjadi pemicu makanan ataupun minuman dari tanaman ini mudah basi. Untuk penggunaan pengawet sendiri masih sangat kecil, jauh dari ambang batas yang telah ditentukan oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan.

“Ada riset dari LIPI untuk mengawetkan minuman aloe vera produksi kami ini. Kalau sebelumnya untuk minuman hanya bertahan satu hingga 3 hari saja, sehingga menjadi penghambat pemasaran. Tapi setelah ada kerjasama dan kami menemukan formula untuk pengawetan jadi lebih tahan lama dan bisa merambah ke berbagai daerah,” imbuh dia.

Berita Lainnya  Hotel Bintang 5 Pertama di Gunungkidul Mulai Beroperasi, Wisatawan Mulai Berbondong-bondong Tinggal di Gunungkidul

Selain minuman kemasan dalam bentuk nata de aloe vera , tanaman ini juga diolah menjadi keripik aloevera. Untuk saat ini, pemasarannya sudah ke beberapa daerah seperti Klaten, Jogja, Solo, Surabaya, Jakarta, Bogor, dan kawasan lainnya. Semakin banyaknya orderan yang masuk dan produksi yang terus meningkat tak membuatnya puas. Belum lama ini, ia mencoba akan memasarkan produknya itu ke luar negeri. Awalnya untuk menembus pasar luar negeri itu, memang perlu adanya sampel untuk mengetes bagaimana jika minuman dan makanan produksi Gunungkidul ini bisa go Internasional.

“Selain dalam negeri, beberapa waktu lalu memang dicoba di Australia, dari segi kualitas seperti rasa dan packagingnya sudah diterima di sana, tapi memang ada kendala di perizinan dan lainnya,” imbuh Alan.

Ia menjelaskan dokumen yang masih perlu disesuaikan seperti misalnya perizinan dan sertifikasi rumah produksi HACCP, GMP, dan ISO. Sehingga untuk sementara waktu ini, produk aloe vera dari Gunungkidul tersebut masih belum bisa diedarkan di Australia. Alan harus melengkapi terlebih dahulu persyaratan-persyaratan tersebut.

Berita Lainnya  Meraba Peluang di Masa Pandemi, Suratmi Bikin Teh Daun Kelor

Kendati demikian, pria ini tidak patah semangat. Ia ingin tetap mengejar pasar internasional untuk membuktikan bahwa produk olahan Gunungkidul juga layak jual di kancah internasional. Secara mandiri, ia perlahan akan membangun rumah produksi yang representatif sesuai dengan standar yang ada. Di samping itu, ia juga melengkapi dokumen-dokumennya.

“Kalau untuk sekarang kami cukupi dulu permintaan dari dalam daerah dan luar kota sambil mengembangkan sayap dan memenuhi kualifikasi untuk pemasaran luar negeri. Produksi per bulannya sekitar 2500 pack nata de aloe vera, 1.250 kemasan premium (botol) minuman nata de aloe vera, dan 1.000 bungkus keripik aloevera,” jelas dia.

Rasa dari minuman ini pun segar di tenggorokan, kemudian terdapat potongan-potongan kecil nata de aloe vera. Dimana teksturnya kenyal saat dikunyah. Selain sebagai penghilang dahaga, olahan aloe vera juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh manusia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler