Sosial
Monyet Ekor Panjang Terus Menyerang, Masyarakat Diajak Hidup Berdampingan






Tanjungsari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masih maraknya gangguan monyet ekor panjang ke lahan pertanian warga di sejumlah wilayah Gunungkidul menjadi perhatian berbagai pihak. Animal Friends Jogja (AFJ) bersama Jiwa Laut dan Komunitas Garuluku mengajak masyarakat yang terdampak gangguan monyet ekor panjang untuk bersama-sama mengupayakan konservasi habitat monyet ekor panjang di Gunungkidul.
Perwakilan AFJ, Mine, menyampaikan, dipilihnya Gunungkidul sendiri dikarenakan banyaknya kabar tentang konflik antara monyet ekor panjang dengan warga di sejumlah wilayah, khususnya pesisir selatan. Setiap tahun, kabar adanya monyet yang mengganggu lahan pertanian warga menjadi persoalan yang hingga kini belum terselesaikan. Menurutnya, perlu adanya pendalaman lebih lanjut mengapa monyet sampai mengganggu lahan pertanian warga.
“Kebetulan ada program yang sedang kami garap yang kemungkinan akan berlangsung setahun ke depan, programnya sendiri itu adalah bagaimana caranya kita bisa hidup berdampingan dengan monyet,” ucapnya, Rabu (05/01/2022).
Salah satu upaya yang dilakukan ialah pemetaan partisipatif sebagai dasar acuan tentang karakteristik wilayah. Ia menambahkan, cara-cara pengusiran warga selama ini masih menggunakan metode yang menyakiti monyet. Padahal sebetulnya, manusia bisa hidup berdampingan dengan monyet jika habitatnya dapat terjaga.
“Mereka kan bisa sampai turun ke ladang alasannya karena tidak ada pakan di habitat mereka. Kita berusaha menyadarkan masyarakat seharusnya kita bisa hidup berdampingan. Bukan salah mereka kok makan di ladang ya karena sudah tidak ada pakan di habitatnya,” imbuh Mine.







“Untuk menyelesaikannya, kita juga butuh masukan dari warga, seperti konfliknya seperti apa dan cara yang sudah diterapkan oleh warga. Kalau targetnya kita mau menanam pohon buah-buahan yang bisa dimakan sama monyetnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Padukuhan Karanglor, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Pariya, menambahkan, di wilayahnya saat ini, gangguan monyet ekor panjang ke lahan pertanian semakin banyak. Dari informasi, sejak tahun 2010 gangguan monyet ekor panjang semakin banyak setelah adanya pembukaan-pembukaan jalan ke pantai. Warga sempat menghalangi monyet dengan jaring ataupun menjaga ladang, namun upaya tersebut tidak menyurutkan gangguan monyet.
“Cuma sekarang itu kan lebih menjadi beban baik secara fisik dan ekonomi, kalau dulu waktu gangguannya cuma beberapa titik. Kalau sekarang itu monyet lebih berani mengganggu walaupun dijaga,” beber Pariya.
“Sebenarnya sudah dilakukan penanaman tanaman buah, tapi tunasnya malah sering diambil monyet jadi memang diganggu. Harapannya ilmu yang didapat bersama teman-teman ini bisa saya sebarkan ke masyarakat dan bisa diterapkan untuk hidup berdampingan dengan monyet ekor panjang,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks