Sosial
Musim Tanam Tiba, Pande Besi Kebanjiran Pesanan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Datangnya musim tanam tidak hanya disambut bahagia oleh para petani. Melainkan juga para pembuat alat pertanian di Padukuhan Kajar, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari. Bahkan pada musim kali ini order senilai puluhan juta rupiah telah masuk ke dalam pundi-pundi mereka. Terlihat dari Padukuhan Kajar. Masyarakat mereka memang terkenal akan para pande besinya. Bahkan ketenarannya sudah berlangsung sejak puluhan tahun.
Salah seorang pande besi di wilayah setempat, Marimin mengungkapkan, pada awal musim pertanian ini dirinya sudah kebanjiran pesanan. Kenaikan sendiri sampai saat ini sudah bisa disebut dua kali lipat dibanding hari biasa.
“Kami kebanjiran order kali ini. Tidak hanya dari Gunungkidul saja, bahkan dari luar daerah seperti Wonogiri, Pracimantoro, Sragen dan Boyolali,” kata Marimin, Senin (03/12/2018).
Melonjaknya pesanan berbanding lurus dengan pendapatan yang ia terima. Pada musim seperti ini, dirinya mengaku mampu memutarkan uang sebesar puluhan juta.
“Bisa sampai Rp 40 juta, kotor ya,” kata dia.







Adapun peralatan pertanian yang ia buat meliputi, cangkul, sabit dan beberapa peralatan pertanian lainnya. Ia mengklaim, kebanyakan masyarakat masih sangat membutuhkan peralatan tradisional seperti itu.
“Meski sudah zaman modern, tapi alat tradisional masih sangat laku keras. Karena apa, kalau mau beli alat pabrikan seperti traktor itu kan sangat mahal,” kata dia.
Ada pun kendala yang dihadapi kali ini yakni terbatasnya bahan baku. Sehingga pesanan tidak semua dapat terpenuhi.
“Kalau musim seperti ini bisanya hanya mampu mengirim maksimal dua seri saja,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang petani, Ranto Wiyatno menuturkan alat pertanian tradisional seperti cangkul dan sabit masih ia gunakan terutama dibagian ladang yang sempit. Sehingga jika menggunakan alat modern justru tidak mampu untuk dikerjakan.
“Saat ini masih pakai yang tradisional karena lebih fleksibel bisa digunakan dimana saja bahkan tempat yang sempit,” katanya.
Menurutnya perawatan juga tergolong lebih mudah dibandingkan alat-alat modern. Karena hanya cukup dicuci dengan menggunakan air saja.
“Kalau tractor, kan,butuh perawatan ekstra juga,” imbuhnya. (kelvian)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter