Pemerintahan
Pemkab Gunungkidul Gencarkan Asuransi Ternak Hingga Gagas Wacana Ganti Rugi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Guna mengantisipasi kerugian peternak akibat kematian hewannya akibat sakit, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul berharap peternak dapat memanfaatkan program asuransi hewan ternak. Hal ini juga sebagai upaya agar tradisi brandu yang seringkali memicu penyebaran antraks dapat dicegah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan melalui asuransi hewan ternak maka resiko pemeliharaan hewan ternak oleh masyarakat dapat diminimalisir. Ia mencontohkan ketika mengikuti program asuransi hewan ternak maka ketika hewan tersebut mati dapat memperoleh ganti rugi dari asuransi hingga sebesar Rp. 10 juta.
“Asuransi ini sudah berjalan sejak beberapa tahun ini, premi yang dibayarkan pun juga rendah karena mendapatkan subsidi dari Kementerian Pertanian,” ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, Minggu (09/07/2023).
Dikatakannya, sebelum mengasuransikan hewan ternaknya masyarakat harus terlebih dahulu mendirikan kelompok ternak. Premi asuransi yang harus dibayarkan pun menururtnya cukup terjangkau, setelah mendapatkan subsidi dari Kementerian Pertanian peternak hanya perlu membayar Rp. 40 ribu setiap tahunnya.
“Premi asuransinya sebetulnya Rp. 200 ribu, tapi mendapatkan subsidi dari Kementerian sebesar Rp. 160 ribu jadi peternak hanya perlu membayar Rp. 40 ribu saja,” imbuh Wibawanti.







Diakuinya jika saat ini program asuransi hewan ternak kurang diminati di Gunungkidul, disebutnya dari kuota yang disediakan setiap tahun tidak selalu penuh oleh pendafar. Selain adanya program asuransi hewan ternak untuk mencegah tradisi brandu, pihaknya juga mewacanakan ganti rugi atas kematian hewan ternak. Namun demikian menururtnya masih perlu adanya pembahasan terkait wacana tersebut khususnya dalam hal anggaran yang akan digunakan sebagai ganti rugi.
“Ini masih sebatas wacana, perlu dibahas lebih dalam lagi. Ini juga sebagai upaya tidak ada lagi tradisi brandu,” terangnya.
“Kami juga rutin edukasi dan sosialisasi terkait ini, baik lewat puskeswan ataupun penyuluh. Tapi memang cukup sulit meniadakan tradisi brandu ini,” tandas Wibawanti
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks