Sosial
Puluhan Tahun Beroperasi, Industri Kerupuk Terung Masih Bisa Terus Eksis






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kerupuk merupakan olahan yang sangat familiar di tengah masyarakat. Tidak hanya sebagai camilan, masih banyaknya penikmat kerupuk sebagai lauk menjadikan industri kerupuk tetap eksis. Seperti yang ada di Padukuhan Selang 1, Desa Selang, Kecamatan Wonosari. Industri ini terus memproduksi puluhan ribu kerupuk setiap harinya.
Pemilik usaha kerupuk terung atau kerupuk tepak, Iwan mengatakan industri yang dijalankannya ini merupakan usaha turun temurun yang menjadi gantungan hidup keluarganya selama puluhan tahun lalu. Bermula dari usaha milik kakeknya itu, Iwan setia mempertahankan usaha warisan keluarga.
“Sudah sejak 1950 dulu dari kakek nenek awalnya. Saat ini sudah mulai langka pembuatannya,” ujar Iwan, Minggu (09/09/2018) siang.
Permintaan kerupuk di Gunungkidul sendiri sampai saat ini masih cukup tinggi. Bahkan ia mengaku kewalahan ketika menerima orderan dari masyarakat.
“Setiap hari kita memperoduksi 30 ribu kerupuk, kadang permintaan bisa mencapai 50 ribu. Kadang juga sampai menolak. Saya menjual Rp 60 rupiah per biji,” terang Iwan.







Ia menambahkan, peminat kerupuk terung masih tinggi karena memiliki rasa yang khas. Berbeda dengan kerupuk pada umumnya.
“Kerupuk terung menggunakan bahan pati yang kualitasnya lebih baik. Bumbu yang dipakaipun harus memiliki kualitas yang baik,” imbuh Iwan.
Iwan mengatakan, proses pembuatan kerupuk terung di industri rumahan miliknya masih menggunakan cara tradisional. Dalam mencetak adonan, penjemuran sampai penggorengan, ia menggunakan tenaga manusia.
“Masih manual, saya dibantu lima orang yang masih keluarga juga di industri ini,” ujar Iwan.
Ditambahkan Iwan, adapun kendala yang dihadapi yakni masalah terbatasnya tenaga kerja yang dimiliki. Sulitnya mencari pekerjan itu dikarenakan untuk pelatihan membuat kerupuk, cukup sulit.
“Selain itu masalah cuaca juga sering menjadi kendala untuk pembuatan kerupuk terung. Kalau mendung cuaca tidak panas itu susah menjemurnya, harus menggunakan oven buat manasin,” ujarnya.
Iwan berharap usahanya terus berjalan sehingga kerupuk tersebut dapat terus dinikmati oleh masyarakat. Sebab kerupuk terung buatan Iwan tersebut juga sudah teruji keamanannya.
“Semoga dapat dinikmati masyarkat terus ini kan juga sudah diuji BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan dinyatakan tidak ada bahan berbahaya,” ujarnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks