Pemerintahan
Puluhan Warga Patuk Mengundurkan Diri dari Penerima Bantuan PKH






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Puluhan warga Kapanewon Patuk mengundurkan diri sebagai penerima bantuan pemerintah mulai yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini dilakukan lantaran mereka mulai menyadari mengenai kondisi mereka saat ini yang telah masuk dalam kategori mandiri. Di samping itu, kalangan masyarakat ini juga merasa malu jika menerima bantuan yang selayaknya diterima oleh keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni mengatakan, sejak tahun 2018 lalu dirinya merupakan penerima bantuan PKH adapun besaranya yaitu Rp 750.000 per bulannya. Seiring dengan berjalannya waktu, perekonomiannya saat ini mulai membaik, ia memutuskan untuk mundur dari penerima bantuan.
“Saya warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Kapanewon Patuk memilih untuk mundur dari penerima bantuan PKH karena masih banyak warga di wilayah kami dan sekitarnya yang membutuhkan bantuan namun,” kata Riarni.
Panewu Patuk, Martono Iman Santoso mengatakan, gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai peneriman bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.
“Ada 53 warga yang mengundurkan diri dari penerimaan program bantuan pemerintah ini. Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mempu dan memiliki martabat,” kata Martono.







Menurutnya, para warga yang mengundurkan diri ini telah sepenuhnya menyadari bahwa perekonomiannya sudah membaik dan masih banyak yang membutuhkan bantuan. Keberhasilan ini tentunya tak luput dari peran para pendamping PKH yang terus melakukan pembinaan dan pendekatan.
“Ini tanpa adanya paksaan dari siapapun, para warga dengan sendirinya legowo untuk mengundurkan diri. Kami apresiasi langkah para warga ini untuk menjadi keluarga mandiri dan apresiasi luar biasa atas peran teman-teman pendamping PKH yang sukses melakukan pendampingan,” jelas dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab. Melainkan sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah. Menurutnya, langkah yang diambil ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Mereka mundur dengan kesadaran sendiri. Karena merasa sudah mampu dan di sekelilingnya masih ada keluarga yang membutuhkan bantuan.
“Ya mudah mudahan dapat direplikasi oleh warga di Kapanewon-kapanewon lain, ini gerakan yang bagus sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri,” terang Bupati Gunungkidul.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks