Connect with us

Sosial

Ribuan Populasi Anjing, Kucing dan Kera di Gunungkidul Bebas Virus Rabies

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hewan pembawa virus rabies patutlah diwaspadai persebarannya, pasalnya hewan semacam ini dapat menyebarkan virus yang sangat berbahaya dan dapat mematikan bagi manusia yang tertular. Meski demikian, untuk di wilayah Gunungkidul temuan kasus rabies belum ada meski populasi hewan anjing, kucing, dan kera cukup banyak.

Kapala Seksi Kesehatan dan Kesmavet, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, drh. Retno Widiyastuti mengatakan, persebaran hewan anjing, kucing, dan kera di Gunungkidul sebenarnya cukup banyak. Persebaran hewan tersebut dari hewan liar maupun hewan yang dipelihara oleh warga.

“Jumlahnya ribuan yang terdata, kalau untuk yang liar juga banyak sebenarnya. Terlebih yang berada di hutan-hutan,” kata Retno Widiayastuti, Selasa (05/02/2019).

Adapun bedasarkan jumlah persebaran atau populasi paling banyak ditemukan di wilayah Playen, Wonosari, dan Karangmojo. Di wilayah perbatasan dan pesisir pun juga persebarannya banyak namun tidak sebanyak di daerah perkotaan. Menurut Retno, mayoritas masyarakat memiliki anjing dan kucing untuk menemani saat berada di ladang.

Berita Lainnya  Komunitas Ini Targetkan Bisa Bagi Ribuan Masker dan Hand Sanitizer ke Masyarakat Gunungkidul

“Yang masuk dalam kategori ini lah sangat rawan terkena virus rabies, mengingat pola pemeliharaan belum tentu diperhatikan,” imbuh dia.

Populasi anjing di Gunungkidul yang terdata oleh Dinas Pertanian dan Pangan adalah sebanyak 2183 ekor dengan mayoritas seluruh kecamatan terdapat hewan ini. Kemudian untuk kucing sebanyak 6938 ekor, dan kera yang dipelihara sebanyak 436 ekor. Data ini adalah sesuai dengan pendataan yang dilakukan hingga Desember 2018 lalu. Ia memaparkan bahwa dimungkinkan jumlah ini masih terus bertambah.

Sebagai langkah antisipasi virus rabies tertular pada manusia, Dinas Pertanian dan Pangan mengambil langkah untuk pemberian vaksin pada hewan-hewan tersebut. Setiap tahunnya paling tindak 200 hingga 350 hewan mendapat vaksinisasi gratis. Jumlah hewan yang bisa dilakukan vaksinasi secara gratis memang masih sangat terbatas lantaran terbentur biaya baik dari APBN maupun APBD sehingga belum secara keseluruhan yang tertangani.

Berita Lainnya  Alokasikan Sebagian Besar Anggaran CSR Untuk Penanganan Corona, BPR BDG Terus Salurkan Bantuan

“Idealnya memang 70% dari populasi harus divaksinisasi. Tapi karena keterbatasan dana ya belum secara keseluruhan, kalau tahun 2019 ini dari pemkab menganggarkan 200 dosis, untuk dari pusat bantuannya belum diketahui, kami juga membuka pintu lebar-lebar jika ada pihak lain yang ingin berswadaya,” jelasnya.

Dikatakan Retno, Gunungkidul atau seluruh kabupaten/kota di DIY diklaim sebagai daerah bebas rabies. Meski kasus gigitan hewan anjing, kucing, dan kera tercatat banyak namun belum ada satupun kasus mengenai seseorang tertular virus rabies. Jika terdapat laporan mengenai gigitan, dari Dinas Pertanian dan Pangan serta dinas Kesehatan langsung bergerak untuk melakukan prnanganan.

“Sejauh ini belum ada, mudah-mudahan tidak ada mengingat di sini (Gunungkidul) daerah bebas rabies,” terangnya.

Sementara itu, alah seorang praktisi sekaligus pecinta hewan, drh. Adhiva Shella mengatakan, pemberian vaksin pada hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing memang sangatlah penting. Tidak hanya hewan kesayangan saja, melainkan anjing dan kucing yang dipelihara hanya untuk menemani ke ladang atau beraktifitas juga perlu diperhatikan. Mengingat dua jenis hewan ini sangatlah rawan virus berbahaya.

Berita Lainnya  Terintegrasi dengan Baik, Daop 6 Yogyakarta Dukung Mobilitas Ramah Lingkungan dan Inklusif, 

“Perawatan teratur dan vaksin sangatlah dibutuhkan. Selain menangkal virus jahat juga untuk tumbuh kembang,” kata dia.

Selama ini kesadaran masyarakat agaknya masih belum begitu tinggi. Sehingga dari semua kalangan sangatlah perlu menyadari hal semacam ini, meski terlihat sepele namun ternyata dampaknya cukup luas.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler