Connect with us

Sosial

Sempat Sentuh Angka 35 Derajat Celcius, Suhu Panas Diperkirakan Capai Puncak Pada Pertengahan Oktober

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa waktu terakhir ini, suhu udara di Gunungkidul memang cukup panas. Tidak seperti biasanya memang, panas kali ini cukup menyengat bahkan seolah matahari tepat berada di atas kepala. Suhu panas bahkan sempat mencapai angka 35 derajat celcius. Tak hanya suhu panas saja, akan tetapi situasi juga semakin diperburuk dengan kelembapan yang sangat minim. DIperkirakan situasi semacam ini akan terjadi hingga pertengahan Oktober 2018 ini.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Agus Sudaryanto memaparkan, cuaca panas seperti yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh gerak semu matahari menuju arah selatan Khatulistiwa. Hal ini membuat seolah matahari sejajar dengan bumi, dan memicu suhu panas dan kering. Tak hanya menyebabkan suhu panas, akibat dari gerak semu matahari ini membuat tekanan udara di bumi pun juga mengalami penurunan dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Berita Lainnya  Pembangunan Kebun Binatang Raksasa di Panggang, Investor Tunggu Proses Perizinan Rampung

“Kondisi semacam ini rutin terjadi setiap tahun. Biasanya pada pergantian bulan September ke Oktober, bedasarkan pengamatan petugas diperkirakan puncaknya akan terjadi pada tanggal 13 Oktober 2018mendatang,” kata Agus Surdaryanto, saat dihubungi via telepon, Selasa (09/10/2018) siang.

Beberapa waktu terakhir ini, suhu udara di wilayah DIY mencapai 33 derajat celcius, bahkan sempat menyentuh hingga ke suhu 35 derajat celcius. Selain suhu udara yang lebih panas, kelembaban pun juga sangat minim dan kering. Bedasarkan pengamatan yang dilakukan, kelembapan hanya menyentuh angka 41%. Tak heran apabila kemudian saat bernafas pun terasa panas di hidung dan kering. Pasca gelombang tinggi beberapa waktu lalu, tekanan angin juga berkurang sehingga menambah rasa panas yang terjadi.

“Memang cuaca panas ini sedikit mengganggu aktifitas,” imbuh dia.

Mengantisipasi cuaca panas ini, Agus menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah. Pasalnya dalam cuaca panas seperti ini, tentunya juga disertai dengan debu yang cukup tebal dan akan semakin mengganggu pernafasan dan penglihatan.

Berita Lainnya  Di Balik Meriahnya Gebyar PAUD Wonosari dan Ketar-ketirnya Orang Tua Melihat Anaknya Terjemur di Bawah Terik Matahari

Disinggung mengenai musim penghujan, Agus memaparkan saat ini masih dalam kategori pancaroba. Diperkirakan musim penghujan baru akan turun pada November pertama atau kisaran tanggal 1 hingga 10 November 2018 mendatang. Untuk wilayah Gunungkidul sendiri hujan diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan atau akhir November. Pasalnya daerah ini masuk dalam 2 desterian.

“Ya hanya sekedar gambaran saja. Mungkin besok intensitas hujan tidak seperti biasanya, tidak sederas biasanya. Tapi itu hanya prediksi kami,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta terkait shuh panas yang terjadi belakangan ini, bisa memicu sejumlah penyakit. Potensi serta resiko masyarakat terserang batuk, pilek serta radang tenggorokan di cuaca seperti ini cukup tinggi.

Mengantisipasi hal semacam ini, masyarakat diminta untuk lebih menjaga pola makan, pola tidur dan aktifitasnya. Bukan tidak mungkin jika tidak memperhatikan pola tersebut, kekebalan tubuh akan jauh berkurang sehingga mudah terserang penyakit.

Berita Lainnya  Kebijakan Anyar Sistem Zonasi PPDB, Kuota Jalur Prestasi Akan Ditambah

“Minum air putih yang banyak dan makan sayur diimbangi buah. Khususnya mereka yang bekerja di luar ruangan sangat perlu diperhatikan,” tutur Priyanta.

Menggunakan masker saat bepergian di luar ruangan juga lebih disarankan. Tak lupa juga menggunakan kaca mata. Pasalnya debu tanah, pasir atau lainnya tentu juga akan mengganggu kesehatan mata maupun pernafasan seseorang.

“Hanya sedikit tips saja, semoga membantu masyarakat. Kami di dinas hanya dapat memberikan pengarahan,” tutup dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler