Connect with us

Info Ringan

Tujuh Efek Setelah Menopause

Diterbitkan

pada

BDG

Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menopause ditandai dengan penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita, sehingga gangguan kesehatan juga lebih mudah terjadi. Berikut ini adalah tujuh gangguan kesehatan yang sering terjadi setelah menopause.

Hot flushes

Hot flushes terjadi akibat pelebaran pembuluh darah yang mendadak pada masa menopause. Kondisi ini ditandai dengan tubuh terasa panas dan berkeringat secara tiba-tiba, wajah bisa terlihat merah dan kadang disertai rasa gelisah. Sekitar 75 persen wanita yang mulai memasuki masa menopause akan mengalami hot flushes. Kondisi ini umumnya berlangsung selama 1–2 tahun sejak menopause mulai terjadi, namun bisa juga bertahan hingga 10 tahun.  Pada sebagian orang, hot flushes bisa terasa sangat mengganggu. Untungnya, keluhan ini bisa diatasi dengan terapi hormonal yang diberikan oleh dokter.

Vagina kering

Memasuki masa menopause, sel-sel di daerah vagina dan saluran kencing mengecil. Inilah yang menyebabkan vagina terasa kering dan gatal. Keluhan ini biasanya terasa mengganggu keintiman dalam berhubungan seksual. Untuk mengatasinya, pelumas (lubrikan) bisa digunakan saat akan berhubungan seksual. Jika keluhan belum teratasi, periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan terapi hormon estrogen dalam bentuk krim atau pil.

Disfungsi seksual

Berita Lainnya  Lima Bahan Alami Pereda Batuk Berdahak

Tak hanya dialami pria, disfungsi seksual juga bisa terjadi pada wanita yang sudah menopause. Disfungsi seksual yang dialami bisa berupa hilangnya keinginan untuk berhubungan seksual atau kesulitan mencapai orgasme. Disfungsi seksual pada wanita menopause disebabkan oleh banyak hal, misalnya masalah psikologis, efek samping obat, atau rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering.  Untuk mengatasinya, konsultasi dengan terapis untuk masalah seksual perlu dilakukan agar penyebabnya bisa diketahui dengan jelas sehingga pengobatan yang paling tepat bisa diberikan.

Osteoporosis

Wanita pada umumnya memiliki kepadatan tulang yang baik sebelum menopause. Sebaliknya, setelah memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen yang menurun drastis akan membuat wanita menjadi lebih berisiko mengalami osteoporosis atau keropos tulang. Risiko ini semakin tinggi jika ada penderita osoteporosis lain di keluarga, pernah mengalami patah tulang sebelumnya, kebiasaan merokok atau kekurangan kalsium. Untuk mencegah osteoporosis, wanita disarankan untuk mendapatkan kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang cukup setiap hari. Kalsium bisa didapatkan dari susu, yoghurt, daging dan sayuran legum. Sedangkan vitamin D bisa didapat dari sinar matahari pagi yang terpapar ke kulit selama 15 menit.

Depresi

Berita Lainnya  Platinum Adisucipto Hotel Gelar Open House Rayakan Ulang Tahun ke 7

Memasuki masa menopause, tidak sedikit wanita mengalami perubahan suasana hati alias mood swings. Pada 20 persen kasus, masalah suasana hati tersebut berkembang menjadi depresi. Meski mekanismenya masih serius, depresi lebih rentan dialami pada tiga tahun pertama menopause. Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk mencegah dan mengobati depresi dalam masa menopause. Jika dirasa kondisi belum teratasi, konsultasikan ke dokter agar bisa mendapatkan obat antidepresan golongan selective serotonin receptor inhibitor (SSRI) yang bisa membantu meringankan gejala depresi.

Insomnia

Insomnia atau kesulitan tidur dirasakan oleh 40–50 persen wanita menopause, khususnya saat masa peralihan dari pre-menopause. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kadar estrogen yang terus mengalami penurunan. Untuk mengatasi insomnia, Anda dianjurkan untuk memiliki jadwal tidur rutin setiap hari, menghindari konsumsi kafein dan alkohol di malam hari dan rutin berolahraga.

Berita Lainnya  Tips Membuat Sandwich Sederhana untuk Bekal

Gangguan memori

Meski belum jelas bagaimana prosesnya, setelah menopause wanita jadi lebih rentan mengalami gangguan memori. Gangguan dapat terjadi derajat ringan hingga demensia. Keluhan ini lebih rentan dialami oleh wanita yang pernah mengalami stroke atau hipertensi yang tidak terkontrol. Untuk mencegah gangguan memori setelah menopause, latih otak Anda dengan hal sederhana seperti bermain puzzle, mempelajari alat musik atau menghafal lirik lagu.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler