Pemerintahan
Tunggu Penerbitan SK Bupati, 4 Desa Ini Akan Ditetapkan Jadi Desa Wisata






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Empat desa di Kabupaten Gunungkidul ditargetkan menerima Surat Keputusan (SK) Bupati menjadi desa wisata. Dengan adanya hal ini diharapkan nantinya pengembangan akan mudah dilakukan utamanya dalam kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Bidang Industri dan Kelembagaan, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Eli Martono mengatakan, saat ini sudah ada 12 desa wisata di Gunungkidul. Namun saat ini baru mengantongi SK dari Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul. Sedangkan empat desa yang akan menerima SK Bupati adalah Desa Nglanggeran, Bejiharjo, Bleberan, dan Pacarejo.
“Sesuai Peraturan Daerah (Perda) baru sekarang sedang proses untuk SK Penetapan dari Bupati Gunungkidul. Sebenarnya untuk rintisan desa pariwisata ada banyak hanya saja kami sekarang lebih fokus dalam proses penatapan itu dulu dari kepala dinas ke Bupati Gunungkidul,” ujar Eli, Jumat (15/03/2019).
Ia menjelaskan, setelah turunnya SK tersebut memang tidak berkaitan dengan alokasi dana untuk mereka. Namun nantinya, sejumlah pelatihan akan diberikam untuk menyiapkan SDM dalam menghadapi kemajuan pariwisata.
“Kalau dana tidak ada, tapi pelatihan kemudian studi banding akan kita lakukan. Yang jelas pendampingan kepada desa wisata akan lebih intensif. Selain itu juga sarana prasarana akan kita perhatikan,” ucap dia.







Setiap tahun, pihaknya menargetkan penetapan desa wisata sebanyak 2 desa wisata. Potensi yang ada di tiap desa saat ini mulai diarahkan menjadi pendukung desa wisata.
“Kita temui kendala dalam pengelolaan desa wisata. Kendalanya sebenarnya Pokdarwis lebih ke layanan, kebanyakan Pokdarwis yang muncul dulu daripada desa wisata. Sehingga Pokdarwis sekarang menganggap bisa juga masuk dalam pengembangan ekonomi padahal untuk mengambangkan ekonomi adalah tugas dari desa wisata,” jelasnya.
Eli menambahkan, dalam perjalanannya, desa wisata mengalami pasang surut. Seperti salah satunya adalah Desa Kemadang, ia menyebut desa tersebut kurang bisa mengembangkan potensi lainnya.
“Desa wisata bukannya mati tetapi mengalami pasang surut, misalnya Desa Kemadang. Sebenarnya mereka tidak mati, memang mungkin karena mereka lebih fokus dalam pengelolaan retribusi hingga untuk pengelolaan desa wisata tidak fokus,” ujarnya.
Menurut Eli desa wisata seharusnya disertai dengan paket-paket wisata yang dikembangkan di wilayah tersebut. Bisa, menurut Eli setiap paket wisata di isi oleh kesenian dan kuliner.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti menuturkan potensi konflik dalam pengembangan wisata tetaplah ada hal tersebut karena Sumber Daya Manusia (SDM) masih belum begitu siap.
“Untuk mengatasi hal tersebut kami membuat aturan yaitu satu pokdarwis untuk mengelola satu tempat wisata,” katanya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks