Connect with us

Sosial

Urunan Bikin Sumur Dangkal Jadi Solusi Petani Wareng Hadapi Musim Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bergelut dengan masalah kekeringan setiap tahun membuat para petani di Gunungkidul semakin kreatif. Mereka memang dituntut untuk terus berinovasi agar nantinya bisa beraktifitas secara produktif.

Seperti yang dilakukan oleh para petani di Desa Wareng, Kecamatan Wonosari. Mereka secara swadaya membuat sumur dangkal sebagai antisipasi kekeringan saat musim kemarau tiba.

Diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tirto Mulyo, Sumaryo pembuatan sumur dangkal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang kapan saja bisa terjadi. Sebab, jika tiba-tiba musim kemarau datang, para petani akan dibingungkan dengan masalah ketersediaan air.

“Jika hujan jadi menghilang atau jika kemarau datang tiba-tiba sementara pertanaman padi masih membutuhkan pengairan kita masih bisa antisipasi dengan adanya sumur dangkal ini,” kata dia.

Pembanguna sumur dangkal sendiri menelan dana sekitar Rp 50 juta. Menurut Sumaryo dana yang tersebut bersumber dari swadaya para petani.

“Untuk perinciannya, instalasi listrik menelan Rp 35 juta, sisanya untuk pompa dan pengeboran,” kata dia.

Sumur dangkal ini diperkirakan mampu mengaliri 5 sampai dengan 10 hektar lahan padi di wilayah Bulak Lor Polaman. Sehingga diharapkan dengan adanya hal tersebut kondiai tanaman padi akan mendapatkan hasil maksimal.

Berita Lainnya  Warga dan Investor Rebutan Bukit, Pantai Watukodok Kembali Memanas

Semmentara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengapresiasi inisiatif poktan Tirto Mulyo tersebut. Ia berharap dengan adanya sumur dangkal itu dapat mengatasi masalah pengairan di wilayah tersebut.

“Semoga pertanian padinya dan hortikultura tambah maju. Nantinya juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani,” kata dia.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan, Raharjo Yuwono mengatakan masalah air memang menjadi para petani padi pada musim taman pertama ini. Namun demikian, kemungkinan besar saat ini petani masih bisa penen.

“Di wilayah selatan, hujannya justru baik. Saat ini di sana sudah mulai panen. Kalau di tengah seperti di Wonosari ini yang menjadi perhatian. Dengan adanya inovasi dan kreatifitas masyarakat ini kita harapkan masalah air dapat teratasi,” ucap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler