Pemerintahan
Bantuan Kepada Nelayan Terdampak Bencana Masih Gelap, Krisna Berlian: Mereka Harusnya Memiliki Asuransi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul tidak bisa menjanjikan bantuan kepada sejumlah nelayan yang merugi akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. Namun pemkab akan berusaha menerobos komunikasi dengan pihak provinsi untuk mencari skema yang pas terkait penyaluran bantuan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, untuk klaim kerusakan atau kerugian yang diderita oleh para nelayan pihaknya belum bisa berkomentar banyak. Sebab menurutnya, langkah paling tepat untuk mengantisipasi terjadinya bencana semacam itu, nelayan harusnya memiliki asuransi.
“Harapannya jika terjadi musibah dan sudah mempunyai asuransi maka kejadian seperti ini bisa langsung diklaim. Seperti kapal-kapal yang rusak maupun korban jiwa selama bukan kelalaian seseorang, kami sudah berupaya dengan mensosialisasikan program tersebut kepada nelayan,” kata Krisna, Rabu (20/03/2019).
Sebab menurutnya, pihaknya tidak mempunyai kewenangan serta anggaran untuk menangani hal tersebut. Sehingga pihaknya juga tidak bisa menjanjikan adanya bantuan kepada para nelayan.
“Kami akan berupaya dengan mengkomunikasikan permasalahan ini dengan DKP Provinsi. Akan tetap kita upayakan dengan pihak provinsi maupun pusat sekiranya ada skema yang bisa kita alokasikan kesana,” ucap Krisna.







Namun, terkait dengan sejumlah fasilitas di pantai seperti talud di Pantai Baron dan Posko Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang mengalami kerusakan, pihaknya akan mengusulkan adanya anggaran perbaikan melalui APBDP 2019. Sebab, untuk saat ini anggaran ada sudah ditetapkan.
Sementara itu, Kepala Desa Kanigoro, Suroso berharap pemerintah memberikan bantuan kepada para nelayan. Sebab mayoritas warga di wilayahnya berprofesi sebagai nelayan dan terdampak dalam bencana banjir kemarin.
“Nelayan di Pantai Ngrenehan itu warga kami semua. Kami sangat kasihan karena mereka tidak bisa mencari nafkah kalau tidak ada kapal dan perlengkapan lainnya. Kita berharap pemerintah memperhatikan para nelayan kami,” kata Suroso.
Ia menambahkan, kerugian yang diderita oleh para nelayan sendiri tergolong cukup besar. Sebab untuk satu set kapal sendiri mencapai hampir Rp 140 juta.
“Jumlah kapal milik nelayan yang hilang ada 5, kapal hancur ada 2, kapal patah ada 3. Untuk kerugian nelayan di Pantai Ngrenehan perkiraan Rp 2 milyar karena alat-alat kapal seperti jaring memang mahal,” ucap dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter