Pemerintahan
Anggaran BPBD Menipis, Pemerintah Belum Akan Naikkan Status Kekeringan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lebih dari 146 hari berturut-turut, seluruh wilayah di Kabupaten Gunungkidul tanpa hujan. Kondisi ini tentunya berdampak pada minimnya air bersih yang diperoleh warga di sejumlah daerah. Pemerintah sendiri sejak beberapa bulan lalu telah melakukan droping air sebagai upaya penanggulangan kekeringan. Kendati demikian, meski kekeringan melanda di puluhan desa dengan dampaknya yang luar biasa, Pemkab Gunungkidul masih belum menaikkan status kekeringan menjadi darurat kekeringan.
Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan selama beberapa pekan ini, pihaknya memastikan belum akan menetapkan status darurat kekeringan. Hal ini merujuk pada sejumlah kondisi di mana anggaran yang digunakan untuk melakukan droping air masih tersedia.
Belum lagi, dari masing-masing kecamatan yang dapat melakukan droping air juga masih memiliki anggaran untuk melakukan dropping air. Misalnya saja di Kecamatan Ponjong, Tepus dan Rongkop masih mempunyai anggaran droping yang diperkirakan mencukupi hingga pertengahn bulan Oktober mendatang.
Kemudian di kecamatan lainnya seperti Girisubo, Palitan, Panggang, Purwosari, Tanjungsari, Patuk dan Gedangsari untuk anggaran droping dari kecamatan diperkirakan cukup hingga akhir September mendatang.
“Masih ada anggaran yang tersisa. Saya rasa ini masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak kekeringan,” kata Edy Basuki, Sabtu (21/09/2019).
Kendati demikian, pihaknya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya dalam naik atau tidaknya status kekeringan yang melanda masyarakat Gunungkidul ini. Tidak menutup kemungkinan, status yang sekarang ini disandang dapat naik secara tiba-tiba jika dampak dan upaya yang dilakukan pemkab tidak memenuhi kebutuhan.
Pihaknya juga berkerjasama dengan lembaga lain dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Ia juga tidak menampik jika pihak-pihak swasta atau komunitas yang melakukan droping air sangatlah membantu pemkab dalam pemenuhan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul.
“Sampai sekarang anggaran kita bisa bertahan hingga September ditambah ada bantuan dari swasta. Sehingga diperkirakan dapat bertahan hingga akhir Oktober. Mudah-mudahan akhir Oktober hujan sudah mulai turun,” ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajad Ruswandono menmbahkan, meskipun anggaran BPBD telah menipis dan ditambah lagi tidak mendapatkan suntikan anggaran dari APBD Perubahan 2019, hal tidaklah menjadi masalah. Menurutnya ada banyak skema yang dapat dilakukan oleh pemkab dalam penanganan kekeringan yang terjadi di Gunungkidul.
“Ada banyak skema yang bisa dilakukan untuk penanganan kekeringan tanpa harus mengakses belanja tak terduga melalui penetapan status darurat kekeringan,” ujarnya Drajad.
Sejauh ini Pemkab melakukan efisiensi anggaran kegiatan yang diadakan pemerintah. Dari situlah menurut Drajad akan terdapat anggatan yang dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan kekeringan. Jika nantinya anggaran yang diplotkan sejak beberapa bulan lalu telah habis dapat menggunakan anggaran yang lainnya.
“Yang terpenting ada pertanggungjawabannya. Untuk penggunaan dana efisiensi, paling utama yang melekat di BPBD, tapi kalau memang sudah habis bisa diambilkan dari OPD lain,” katanya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials