Connect with us

Pemerintahan

Pemerintah Siapkan Dana Bantuan Untuk Rumah-rumah Rusak Terdampak Bencana, Begini Cara Mengaksesnya

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Fenomena La Nina diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun 2021 mendatang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul dan relawan kebencanaan lainnya pun menyiapkan personil mereka untuk lebih siaga dalam penanganan bilamana terjadi bencana. Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan anggaran untuk memberikan bantuan pembenahan bagi warga terdampak bencana. Anggaran senilai puluhan juta rupiah ini akan diberikan kepada para korban bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya terus siaga berkaitan dengan kebencanaan. Kondisi cuaca yang sekarang ini sangat tidak menentu, di mana perubahan cuaca dapat terjadi sewaktu-waktu akibat adanya La Nina membuat potensi kebencanaan cukup besar. Terlebih sudah ada peringatan dari BMKG tentang peningkatan curah hujan dan potensi bencana yang dapat terjadi.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul Fasilitasi Bamuskal Hingga Ketua RT dan RW Tercover BPJS Ketenagakerjaan

Selain personil untuk penanganan, pemerintah juga menyediakan anggaran untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana. Tahun ini misalnya, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 50.000.000 yang diperuntukkan bagi warga terdampak bencana. Rumah-rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori sedang atau berat akan mendapatkan bantuan.

“Jadi asessment yang dilakukan oleh petugas itu menentukan bagaimana langkah pemerintah selanjutnya,” ucap Edy Basuki, Selasa (09/11/2021).

Ia beberkan lebih lanjut, adapun mekanisme jika terjadi kerusakan rumah yang masuk dalam kategori sedang atau berat, maka pemilik harus mengajukan bantuan perbaikan ke pemerintah. Nantinya pengajuan ini akan segera ditindaklanjuti dengan tahapan lanjutan.

“Memang anggarannya sangat terbatas, anggaran 50 juta itu perkiraan kami hanya cukup untuk paling tidak 10 rumah saja,” ungkap dia.

Maka dari itu, assesment yang dilakukan harus benar-benar tepat dalam menentukan kategori kerusakan yang terjadi. Apakah masuk ringan, sedang, atau berat. Menurutnya jika anggaran masih mencukupi dan ada permintaan dari warga, pemerintah akan menindaklanjuti dengan pemberian bantuan tersebut.

Berita Lainnya  Antisipasi Caleg Stres Pasca Coblosan, RSUD Wonosari Optimalkan Layanan Poli Kejiwaan

Pada kondisi sekarang ini, petugas dan relawan disiagakan untuk bergerak cepat dalam melakukan penanganan bencana. Hujan deras yang hampir setiap hari terjadi membuat potensi bencana yang terjadi cukup besar. Seperti pada Minggu sore, sebuah dapur rusak karena tertimpa pohon tumbang, belum lagi kejadian beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemetaan daerah rawan bencana telah dilakukan. Di mana zona utara masuk kategori daerah rawan longsor, sisi selatan dan tengah masuk kategori rawan genangan air atau banjir. Kondisi geografis yang seperti ini kemudian disikapi dengan dibentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana) yang mana dari ujung Purwosari sampai dengan ujung Girisubo sudah dibentuk. Juga untuk kawasan utara juga sudah. Namun demikian, masing-masing Destana ini belum terfasilitasi dengan optimal.

Sebagai contohnya, Edy mengatakan bahwa berkaitan dengan peralatan tentang kebencanaan belum ada. Hanya sekedar sosialisasi dan bagaimana cara-cara evakuasi yang seharusnya dilakukan manakala ada bencana yang terjadi.

Berita Lainnya  Pembangunan Pasar dan Balai Desa Ngleri Senilai Ratusan Juta Dianggap Janggal, BPD dan Pemdes Berselisih

Destana ini dibentuk dengan tujuan peningkatan kapasitas pemerintah kalurahan, jajaran, dan masyarakat sehingga mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah masing-masing.

“Untuk peralatan ini masih minim. Di Destana ini belum ada peralatan yang memadai,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler