Pemerintahan
Bulan Imunisasi Berakhir di Tengah Kisruh Kehalalan, Pemerintah Klaim Hanya Sedikit Penolakan






Wonosari,(Pidjar.com)–Pro dan kontra mengenai pemberian vaksin terhadap para pelajar di bangku Sekolah Dasar sempat ramai di perbincangan public. Namun hal tersebut tidak berpengaruh kepada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Gunungkidul. Meski terdapat penolakan dari masyarakat, namun program pemerintah berjalan lancar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya menjelaskan, bulan Agustus lalu seluruh petugas medis yang tersebar di Kecamatan dan Dinas Kesehatan melakukan program BIAS yang menyasar pada anak sekolah, sesuai dengan target di akhir bulan telah dapat terselesaikan secara keseluruhan. Namun demikian, dari petugas masih melakukan perhitungan jumlah anak sekolah kelas 1 SD dan 6 SD yang telah mendapat vaksin dari pemerintah.
“Sudah kami selesaikan. Tinggal proses rekap oleh team untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan target atau belum,” kata Priyanta Madya, Rabu (05/09/2018).
Priyanta Madya tidak memungkiri jika terdapat segelintir orang tua dari siswa yang melakukan penolakan. Hal itu lantaran kepercayaan dan pandangan dari masing-masing orang. Pihaknya juga telah berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat. Tak main-main dalam meyakinkan masyarakat, pemerintah menggandeng MUI dan instansi terkait.
“Penolakan merupakan hak mereka. Awalnya ada yang takut. Setelah diberi penjelasan jika pemberian vaksin ditujukan agar tidak terjangkit penyakit-penyakit berbahaya mereka lalu berubah pikiran,” ucap Madya.







Sementara itu, Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, drg. Fransiska Niken Widyawati mengatakan, tahun 2018 pada pelaksanaan program BIAS pemerintah memberi target 61.611 siswa kelas SD untuk imunisasi campak. Sementara untuk vaksin HPV sebanyak 4.717 siswa kelas 6 SD.
Bedasarkan jumlah siswa tersebut, target pemerintah yakni lebih dari 90% siswa mendapat vaksin yang telah menjadi program pemerintah pusat. Selain proses perhitungan yang dilakukan oleh petugas, beberapa lainnya juga telah melakukan persiapan pemberian vaksin ulang.
“Kalau mereka yang belum mendapat vaksin kami arahkan untuk menyusul di Puskesmas masing-masing. Petugas juga sudah siap, kok. Kalau perkiraan kami sudah 90% mendapat vaksin,” kata Fransiska Niken Widyawati.
Secara keseluruhan ia mengklaim jika pelaksanaan program BIAS ini berjalan sesuai dengan aturan dan rencana. Hingga beberapa waktu setelah pemberian vaksin, pemerintah juga tidak mendapat laporan terkait kejadian ikutan pasca imunisasi. Dengan begitu, bisa dikatakan program pemerintah ini berjalan sesuai harapan dan berhasil.
Vaksin HPV ini dimaksudkan untuk mengantisipasi penyakit-penyakit berbahaya yang dapat diidap oleh kaum perempuan, misalnya saja kanker leher rahim. Mengenai imunisasi MR untuk di wilayah DIY tak terkecuali di Gunungkidul telah terselenggara pada tahun 2017, dan tahun-tahun berikutnya menyesuaikan dengan bayi-bayi yang lahir karena pemberian vaksin MR merupakan program rutin.
“Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan sudah cukup tinggi. Di DIY dan khususnya Gunungkidul jika ada program imunisasi menjadi anutan daerah lain karena tingkat keberhasilan dan keikutsertaannya cukup tinggi,”pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks