Sosial
Caplok Lahan Warga Tanpa Ganti Rugi dan Dibiayai Ratusan Juta Dana Desa, Jalan Ini Disebut Lebih Mirip Aliran Sungai Kering






Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Impian para petani di Padukuhan Klumpit, Desa Kanigoro untuk mendapatkan akses jalan yang mudah dan nyaman menuju ladang pertanian sampai saat ini masih belum sepenuhnya tercapai. Pasalnya, meskipun telah dilakukan proyek pembangunan jalan pada tahun 2016 silam yang menelan biaya ratusan juta, namun kondisinya jauh dari kata layak untuk dipergunakan.
Salah seorang warga Padukuhan Klumpit, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kaswadi mengeluhkan buruknya kondisi jalan yang dibangun oleh Pemerintah Desa Kanigoro. Ia menganggap bahwa proyek pembangunan jalan tersebut belum selesai. Pasalnya, pada awal sosialisasi pembangunan jalan, Pemerintah Desa Kanigoro mengaku akan mengeraskan jalan dengan stom. Namun pada kenyataanya, jalan tersebut hanya ditimbun dengan batu uruk saja.
"Ya akibatnya seperti sekarang ini, malah mirip sungai kering. Di tengah banyak cekungan dalam sehingga susah untuk dilalui masyarakat," ujar Kaswadi, Senin (19/02/2018).
Hal yang cukup membuatnya kesal adalah masih belum adanya imbal balik yang didapatkan oleh masyarakat. Sesuai dengan kesepakatan, warga yang terdampak proyek pembangunan jalan tidak mendapatkan ganti rugi tanah mereka. Kaswadi sendiri mengaku bahwa terkait proyek tersebut, ia harus merelakan tanahnya seluas 50 x 4 meter menjadi jalan.
“Saya sebenarnya sangat ikhlas, mungkin semuanya juga ikhlas asalkan pengerjaannya dilakukan dengan baik tidak seperti sekarang ini," imbuh dia.







Dia menambahkan, pada awal masa pembangunannya, sepengetahuan warga jalan sepanjang 4 kilometer itu akan digunakan untuk jalan tani. Namun dalam perkembangannya, ternyata proyek jalan di padukuhannya ini ditengarai tak lepas dari akan dikembangkannya kawasan tersebut sebagai lokasi pariwisata. Kecurigaan Kaswadi mulai nampak ketika tahun 2017 silam, seorang investor memberikan bantuan untuk perbaikan jalan tersebut. Sebab nantinya jalan tersebut juga akan digunakan sebagai akses pariwisata.
"Kemarin tanahnya diminta lagi menjadi 8 meter. Kalau 8 meter ya minta ganti rugi. Tapi belum ada kesepakatan sampai saat ini," lanjut dia.
Kaswadi berharap agar proses pembangunan jalan ini bisa sepenuhnya diselesaikan. Selain kondisi jalan yang sangat buruk, juga terdapat banyak talud yang longsor. Dengan kondisi geografis yang berbukit-bukit penuh dengan tanjakan, jalan yang tidak rata ini bisa menjadi sangat berbahaya.
“Itu malah di tengah jalan ada sebuah batu berukuran besar tergeletak di tengah jalan dan dibiarkan saja,” keluhnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kanigoro, Santosa menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan tersebut sudah selesai. Pada tahapan pertama, proyek dibangun dengan menggunakan Dana Desa sebesar Rp 190 juta. Sedangkan untuk tahap kedua nantinya pembangunan dilanjutkan oleh seorang investor yang memiliki lahan luas di sekitar lokasi pantai.
"Sudah selesai, dulu juga sudah di talud," kata Santosa.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jalan tersebut diutamakan untuk akses wisata menuju pantai Nguyahan dan Pring Jono. Namun demikian, nantinya juga dapat digunakan sebagai akses para petani.
"Jalan ini dikembangkan untuk wisata, tetapi sekaligus membuka jalan untuk para petani," imbuh dia.
Disinggung mengenai tidak adanya ganti rugi, Santosa membenarkan adanya hal tersebut. Sebab, para petani sendiri sudah sepakat dan tidak meminta ganti rugi.
"Ada surat pernyataannya dari petani," pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks