fbpx
Connect with us

Sosial

Disuntik KB Oleh Perawat, Estik Alami Luka Menganga Hingga Harus Dioperasi

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini, derita harus dirasakan oleh Estik Kuswanti (30) warga Padukuhan Mojosari, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari. Selain harus merasakan sakit yang luar biasa, ia juga tak bisa beraktifitas dengan nyaman. Luka menganga di bagian pantat kanannya membuat saat ini Estik tak bisa duduk maupun tidur dengan posisi normal. Hal ini sudah ia rasakan sejak 4 bulan terakhir usai mengikuti program suntik KB.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Estik mengungkapkan, apa yang ia rasakan saat ini bermula usai ia menerima suntikan Keluarga Berencana (KB). Suntikan tersebut ia terima dari seorang perawat yang praktek tak jauh dari rumahnya. Menurutnya, sebenarnya pada awalnya, tak ada masalah dalam mendapatkan suntikan ini. Sudah sejak tahun 2014 pasca ia melahirkan putri pertamanya, ia telah mengikuti program KB dengan cara suntik.

Menurutnya, yang menjadi pertimbangannya dahulu untuk mengikuti program KB suntik dengan menggunakan jasa dari perawat tersebut lantaran jarak yang dekat dengan rumahnya. Selain itu, tarif yang dipatok sendiri juga terjangkau, yakni 25 ribu untuk sekali suntikan.

Berita Lainnya  Tegaskan Nyalon Lurah Bukan Untuk Cari Uang, Suwarto Tawarkan Program Ambisius Untuk Warga Sawahan

“Saya suntik setiap tiga bulan sekali,” beber Estik saat ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Kamis (17/10/2019).

Selama bertahun-tahun, Estik yang memang berniat untuk menunda kelahiran anak kedua menggunakan jasa perawat yang biasa praktek di desanya tersebut. Namun kemudian, sekitar 4 bulan silam, ia merasakan kejanggalan. Tepat di lokasi tempat ia menerima suntikan terdapat benjolan. Hari demi hari, benjolan tersebut semakin parah. Ia terus merasakan sakit dan saat dicek, ada nanah di benjolan ini. Ukurannya pun sama persis dengan jarum suntik yang disuntikkan saat KB.

“Saya panik kemudian saya periksakan ke Puskesmas Tanjungsari, berkali-kali sampai saat ini saya periksa. Benjolan pecah namun pantat saya justru berlubang sedalam jarum suntik, dan lebar,” tutur dia.

Lantaran tak kunjung sembuh dan luka tersebut semakin lebar dan dalam, salah seorang dokter di Puskesmas Tanjungsari yang menanganinya kemudian mengambil keputusan untuk merujuknya. Ia dirujuk untuk segera dioperasi ke RS Nur Rohmah Gading.

Berita Lainnya  Ubur-ubur Beracun Mulai Muncul di Pantai Selatan Gunungkidul

“Sebenarnya saya juga tidak menuduh praktik tersebut melakukan KB dan malpraktik, tapi ada 18 orang sekitar sini yang setelah KB suntik bernasib sama dengan saya. Bahkan ada tiga yang sudah sampai dioperasi,” ungkap Estik.

Kondisi lubangnya pun makin hari makin ia dirasa sakit. Luka etik pun tergolong parah, karena meskipun di permukaan kulit nanahnya kering, namun luka tersebut di bagian dalam terus mengeluarkan nanah. Ia pun harus merasakan sakit yang tentu saja sangat mengganggu aktifitasnya.

“Luka ini setiap hari harus dibersihkan agar tidak melebar,” imbuhnya.

Berbulan-bulan menjalani pengobatan, tentu saja tak sedikit biaya yang ia keluarkan. Bahkan suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan berkali-kali memilih untuk tidak bekerja demi mendampingi istrinya menjalani pengobatan.

Berita Lainnya  Di Tengah Pandemi, Belanja Online Lebih Disarankan

“Kalau dihitung sudah lebih dari Rp. 500 ribu saya keluarkan untuk pengobatan, belum nanti harus operasi,” papar dia.

Perawat tempat ia menjalani suntik KB sendiri cukup tersohor di kalangan masyarakat setempat. Selain KB, masyarakat sekitar apabila berobat juga banyak yang mendatangi lokasi tersebut.

“Karena akses kesehatan juga lumayan jauh, alternatif kami di situ,” jelasnya.

Sementara itu, pidjar-com-525357.hostingersite.com juga mendapatkan informasi perihal salah seorang korban lainnya yang juga mengalami hal serupa dengan Estik. Isnaini bahkan sejak beberapa waktu terakhir menjalani rawat inap di RSUD Wonosari. Namun saat pidjar-com-525357.hostingersite.com berusaha untuk meminta konfirmasi, yang bersangkutan sudah diizinkan pulang.

“Yang bersangkutan sudah dibawa pulang pada Rabu siang kemarin. Masuk ke Ruang Cempaka untuk mendapatkan perawatan dari tanggal 12 Oktober 2019. Diduga memang korban mal praktik dan sudah dioperasi,” tutur salah seorang perawat yang enggan disebut namanya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis1 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler