Connect with us

Sosial

Intaian La Nina Hingga Akhir Tahun di Tengah Rusaknya Alat-alat Pendeteksi Bencana

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Potensi cuaca buruk akan melanda sejumlah daerah tak terkecuali Kabupaten Gunungkidul beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan adanya La Nina yang bisa terjadi sampai akhir tahun. Kondisi ini diprediksi akan meningkatkan curah hujan. Sehingga masyarakat patut mewaspadai potensi bencana di masing-masing wilayah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan pihaknya terus menginformasikan mengenai perkembangan kondisi setiap harinya. Pemerintah juga telah melakukan pemetaan zona rawan bencana diantaranya zona utara rawan longsor, kawasan tengah dan selatan rawan genangan air atau banjir, dan kawasan yang rawan puting beliung.

“Sudah ada pemetaan potensi bencana di setiap daerah. Ini bisa menjadi bekal bagaimana edukasi dan antisipasi yang harus dilakukan,” kata Edy Basuki, Jumat (05/11/2021).

Ia menjelaskan, daerah utara seperti Patuk, Gedangsari, Nglipar sangat rawan dengan potensi longsor pada saat musim penghujan seperti sekarang. Saat ini tercatat ada 30 unit alat Early Warning System (EWS) yang terpasang di kawasan utara yang masuk zona Batur Agung.

Berita Lainnya  Dideklarasikan di Yogyakarta, Jaringan Nasional Indonesia Siap Kawal dan Kritik Kebijakan Pemerintah

Sayangnya sebagian besar EWS longsor ini mengalami kerusakan. Hanya ada 10 unit saja yang masih dapat digunakan. Kerusakan alat tersebut menurut Edy sudah lama terjadi. Salah satu faktornya adalah kurangnya perawatan. Namun pihaknya tidak memiliki wewenang apalagi anggaran untuk melakukan perawatan.

“Untuk perawatan memang diserahkan ke kalurahan masing-masing,” imbuh dia.

Selain itu, Gunungkidul memiliki 7 EWS tsunami di beberapa lokasi. Namun sejak tahun 2018 silam, alat tersebut juga mengalami kerusakan karena gelombang tinggi yang terjadi pada waktu itu.

Sebenarnya BPBD Gunungkidul sudah melaporkan kerusakan tersebut ke BNPB. Namun memang belum ada tindaklanjut karena biaya pembenahan yang cukup tinggi yaitu mencapai sekitar 1 miliar rupiah. Pun demikian jika membeli alat yang baru anggarannya juga besar.

Berita Lainnya  Kemarau Lebih Bersahabat, Kebiasaan Jual Ternak untuk Beli Air Belum Terjadi Tahun Ini

“Alat yang ada di setiap titik itu mengalami kerusakan sejak gelombang tinggi yang terjadi tahun 2018 silam. Untuk saat ini, tim SAR di setiap pos merupakan ujung tombak kami dalam pemberian informasi mengenai potensi bencana yang ada,” terang Edy Basuki.

Berkaitan dengan alat pendeteksi dini tsunami ini, BMKG juga memiliki 2 alat yang terpasang di perbatasan Bantul Gunungkidul yang mampu melihat potensi di lautan dengan jarak 100 kilometer. Sebab patahan lempengan berada di jarak 200 km. Selain di daerah perbatasan, alat tersebut dipasang di Bandara YIA.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sepanjang pesisir selatan Gunungkidul sudah dibentuk Desa Tanggung Bencana (Destana) yang mana dari ujung Purwosari sampai dengan ujung Girisubo. Juga di kawasan utara juga sudah terbentuk. Namun demikian, masing-masing Destana ini belum terfasilitasi dengan optimal.

Berita Lainnya  Sapi Terbesar Gunungkidul Dibeli Raffi Ahmad

Sebagai contohnya, Edy mengatakan bahwa berkaitan dengan peralatan tentang kebencanaan yang belum ada. Saat ini, pihaknya hanya sekedar sosialisasi dan bagaimana cara-cara evakuasi yang seharusnya dilakukan manakala ada bencana yang terjadi.

Destana ini dibentuk dengan tujuan peningkatan kapasitas pemerintah kalurahan, jajaran, dan masyarakat sehingga mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah masing-masing.

“Untuk peralatan ini masih minim. Di Destana ini belum ada peralatan yang memadahi,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler