Pemerintahan
Jadi Salah Satu Penyebab Kasus Gagal Ginjal, Dinkes Minta Masyarakat Jeli Memilih Makanan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kesehatan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) mewanti-wanti masyarakat untuk lebih jeli dan berhati-hati dalam membeli serta mengonsumsi makanan. Pasalnya, bisa jadi dalam makanan tersebut mengandung bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan tubuh seseorang.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis mengatakan pedagang makanan yang nakal sering kali mencampur olahannya menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mempercantik dagangannya dan meraup untung berlipat. Misalnya saha pencampuran makanan dengan boraks agar makanan lebih awet dan kenyal.
Perilaku ini menyimpang aturan dan membahayakan bagi mereka yang mengonsumsi makanan tersebut. Jika boraks masuk ke tubuh seseorang dalam jumlah besar maka dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Mulai dari gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. Bisa jadi selain faktor tertentu dan konsumsi obat berlebih, tingginya kasus gagal ginjal di Gunungkidul dipicu adanya konsumsinmakanannyang mengandung boraks.
“Kasus gagal ginjal selama ini cukup tinggi, para pasiennya harus berulang melakukan cuci darah. Ada yang masih bisa bertahan dan ada yang kemudian meninggal dunia, konsumsi makanan yang mengandung boraks bisa jadi penyebabnya,” terang Abdul Azis.







Selama ini untuk menekan peredaran makanan mengandung boraks Dinas bersama dengan OPD lain dan BBPOM rutin menggelar sidak pasaran. Menurutnya tren saat ini sudah berubah, dimana dulu boraks banyak ditemukan di bahan pangan seperti bakso, tahu, mie tapi saat ini justru berada pada makanan tradisional.
“Beberapa hari lalu kita temukan di makanan tradisional yaitu puli. Kemudian ada lagi klangenan justru sekarang trennya disitu,” jelasnya.
Dinas tidak henti-entinya memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan oedagang terkait dengan keamanan pangan. Sebenarnya pedangang sadar betul mengenai apa yang dilakukan, namun karena untuk menarik pembeli dan agar dagangannya awet sehingga menggunakan bahan kimia berbahaya.
“Ya satu dua orang yang masih nakal menggunakan bahan berbahaya. Kalau untuk jenis lain biasanya pewarna tekstil agar warnanya menarik gitu,” imbuhnya.
Dirinya menghimbau agar para pembeli lebih berhati-hati dan teliti kembali saat membeli makanan. Sehingga tidak merugikan dan mengganggu kesehatan mereka. Teliti terlebih dahulu tekstur dan ciri-ciri makanan yang akan dibeli.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks