Sosial
Kesalnya Puluhan Warga Ngleri Saat Bantuan Bedah Rumah Tiba-tiba Dibatalkan






Playen, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Harapan sejumlah warga Desa Ngleri, Kecamatan Playen untuk dapat merenovasi rumahnya kandas sudah. Pasalnya bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Dinas PUPR Provinsi tahun anggaran 2019 yang sebelumnya dijanjikan kepada mereka, batal diterima. Padahal, para warga penerima bantuan tersebut sudah menerima sosialisasi dan bahkan sudah didata.
Di Desa Ngleri sendiri, ada 44 kepala keluarga calon penerima BSPS yang batal mendapatkan bantuan itu. Dari dinas menyebut bahwa kekurangan anggaran membuat program ini urung dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Kasi Kesra Desa Ngleri Sujarmono menuturkan, pada tahun 2019 ini, ada 96 KK warganya sebelumnya diproyeksikan akan mendapatkan bantuan bedah rumah. Awalnya, harapan para warga sendiri memang sangat besar untuk mendapatkan bantuan tersebut. Pasalnya, sejak jauh hari, mereka telah mendapatkan sosialisasi serta disusul dengan pendataan. Bahkan dari para penerima bantuan ini, sudah ada 52 warga yang menerima bantuan pada tahap pertama sekitar bulan Juli silam.
“Dulu pada tahap pertama, bantuan sudah diterima warga. Tapi kemudian sisanya sebanyak 44 KK belum bisa direalisasikan karena tidak ada anggarannya. Kalau saya tanya ke pihak dinas PU Provinsi jawabannya seperti itu,” kata dia ketika ditemui di Kantor Balai Desa, Kamis (21/11/2019).
Sujarmono sendiri mengaku heran kenapa bantuan tersebut batal direalisasikan oleh Dinas PUPR DIY. Hal ini tentu saja mengakibatkan tidak sedikit warga calon penerima bantuan merasa kecewa.







“Kalau alasannya tidak ada atau anggaran habis kenapa saat sosialisasi, warga sudah disuruh membuka rekening. Dan tak sedikit warga juga sudah menyiapkan material lain seperti membeli batu, kayu kusen dan lainnya. Program bantuan ini justru sangat merugikan warga,” sambung dia.
Ditemui terpisah, salah satu warga Padukuhan Ngleri Wetan yang batal menerima bantuan bedah rumah, Sukarjo mengaku sangat kecewa dengan pembatalan pemberian bantuan ini. Ia sangat dirugikan dengan keputusan pembatalan ini. Hal ini lantaran dirinya sudah menyiapkan bahan material untuk menunjang pengerjaan bantuan bedah rumah tersebut.
“Kecewa sih iya, tapi mau bagaimana lagi. Kami hanya rakyat kecil yang cuma bisa sabar. Padahal saya sudah menyiapkan kusen dan pesan batu untuk keperluan tambahannya,” ungkap Sukarjo.
Sementara itu, warga lainnya, Jumirah terlihat sangat kesal. Meski lega akhirnya ada kepastian, namun pembatalan yang dianggapnya secara tiba-tiba itu disebutnya sangat merugikan warga. Ia sendiri sudah terlanjur membeli batu urug untuk pondasi serta gawang pintu maupun material lainnya. Harapannya, nanti ketika bantuan diberikan, ia bisa segera melakukan pembangunan.
“Mau tinggal di rumah yang layak saja kok susah. Ini saya bingung material yang sudah saya beli mau diapakan,” ketus dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks