fbpx
Connect with us

Sosial

Rumah Kades Hargomulyo Terancam Tertimbun Tebing Puluhan Meter, Forum Kades Berikan Santunan

Diterbitkan

pada

BDG

Gedangsari,(pidjar.com)–Bencana tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu di Padukuhan Jatibungkus, Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari masih berdampak pada Sumaryanta (46). Bahkan, bongkahan batu besar dan material longsoran tanah hingga saat ini terus mengancam bangunan rumah dari Kepala Desa Hargomulyo tersebut. Dikhawatirkan jika terjadi longsor susulan, bebatuan besar akan menghantam rumah sehingga membahayakan keluarga Sumaryanta. Meski dari petugas dan relawan masih terus berusaha menyingkirkan material namun masih tetap membahayakan kediaman sang kepala desa.

Insiden yang dialami oleh salah seorang kepala desa tersebut kemudian mendapat perhatian dari forum Solidaritas Kepala Desa Gunungkidul. Senin (24/12/2018) kemarin, sejumlah perwakilan dari forum ini mendatangi lokasi kejadian. Hal itu sebagai bentuk keperdulian dari para anggota forum, serta sedikit membantu meringankan beban Sumaryanta yang terdampak bencana.

Ketua Solidaritas Kepala Desa Gunungkidul, mengungkapkan kedatangan para rombongan itu sebagai wujud pengikat persaudaraan sesama profesi maupun sesama umat manusia. Serta memberi suport bagi korban terdampak bencana alam untuk tetap ikhtiar, dan ikhlas dalam menghadapi bencana yang sempat membuat bangunan dapur milik Sumaryanta hancur lebur lantaran tertimpa reruntuhan longsor.

Berita Lainnya  Kunjungi Klinik Perawat Yang Diduga Sebabkan Abses, Camat Tanjungsari: Sudah Diselesaikan Kekeluargaan

“Aksi kami bukan karena mencari keuntungan agar dilihat oleh banyak orang. Melainkan sebagai bentuk nyata keperdulian aksi sosial bagi sesama rekan. Ya hanya secuil barang sembako untuk membantu keseharian beliau. Bukan tidak mungkin akibat longsor ini ada aktifitas yang tersendat,” kata Sutiyono, Senin sore.

Keperdulian forum ini tidak hanya terpusat pada sistem pemerintahan yang adil, transparan dan akuntabilitas. Namun dalam segala hal forum ini dengan siap dan komitmen yang tinggi ingin membantu sesama rekan yang tengah tersandung masalah lain ataupun memberikan keperdulian dalam hal sosial. Komitmen ini nantinya yang akan terus dijaga, sehingga semua dapat dirangkul dan merasa terlindungi dan diperhatikan.

“Tidak seberapa memang apa yang kami perbantukan. Tapi niatan kami jauh lebih besar, apalagi masalah bencana alam itu bukan masalah yang sepele,” imbuh dia.

Sebagaimana diketahui hujan deras beberapa hari lalu yang mengguyur wilayah Gunungkidul mengakibatkan tanah longsor di Padukuhan Jatibungkus. Tebing batuan setinggi 40 meter dengan panjang 50 meter ambrol hingga menimpa banguna dapur milik Suumaryanta dan Ngatiran (60) warga setempat.

Berita Lainnya  Tingkatkan Populasi Hewan Ternak, Program Upsus Siwab Terus Digencarkan

Bongkahan batu besar dan reruntuhan material tanah maupun pepohonan, hingga sekarang ini masih teronggok di belakang rumah milik Sumaryanta. Meski sempat dilakukan kerja bakti oleh relawan dan masyarakat namun belum secara keseluruhan longsoran dapat teratasi, mengingat medan dan banyaknya material yang longsor. Bahkan, hingga siang tadi jarak antara bangunan rumah dengan longsoran tidak ada satu siku tangan orang dewasa.

“Bahaya memang, harus segera dilakukan penanganan. Kalau misalnya hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur wilayah Gedangsari, bukan tidak mungkin ada longsor susulan dan semakin mengancam bangunan rumah dan penghuninya,” tambahnya.

Sementara itu, Sumaryanta mengatakan, meski sempat ada rasa cemas lantaran rumahnya terdampak dan masih belum masuk dalam kategori aman kembali, namun ia agak sedikit lega. Pasalnya rekan sesama profesinya memberikan suport yang begitu luar biasa.

Berita Lainnya  Tak Mau Macet-macetan di Jalan Jogja-Wonosari Saat Musim Lebaran?, Ini Jalur-jalur Alternatif Yang Bisa Dipilih

“Alhamdulillah sekali dapat kunjungan dari teman forum solidaritas. Meski memabg masih berbalut rasa was-was,;” ucap dia.

Rumah yang dibangun selama bertahun-tahun itu memang berada di bawah tebing. Bahkan ditetapkan pula sebagai daerah rawan longsor mengingat kontruksi tanah yang mudah runtuh. Tak hanya dirinya, warga setempat pun jika terjadi hujan lebat kembali siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam kesempatan itu, kunjungan sendiri diikuti oleh Kepala Desa Playen Surahno; Kades Karangrejek, Marjono; Kades Ngalang, Kaderi; Kades Logandeng, Suhardi; Kades Karangasem, Amanat; Kades Banyusoca, Sutiyono; Kades Karangawen, Roji; dan Kepala Desa Selang Wardoyo. Tidak hanya dalam aksi ini, setiap satu bulan sekali juga akan diadakan pertemuan khusus.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler