Pemerintahan
Masuk Musim Pancaroba, Masyarakat Dihimbau Waspada Bencana Alam






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memasuki masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim penghujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini potensi bencana yang mungkin terjadi. Salah satunya ialah angin kencang dan gelombang tinggi di kawasan pantai selatan.
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Anendha Destantyo Nugroho mengatakan, di DIY saat ini memasuki perubahan musim. Pada siklus ini, perubahan cuaca cukup signifikan dan cepat misalnya panas terik tiba-tiba turun hujan. Begitu pula sebaliknya, angin yang berhembus juga memiliki kecepatan yang kencang.
Seperti hari ini misalnya, ada beberapa Kapanewon di Gunungkidul yang pagi tadi turun hujan, begitu pula prakiraan untuk malam nanti juga ada yang dimungkinkan akan terjadi hujan. Untuk itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk lebih waspada lagi. Pasalnya sejumlah potensi bencana alam dapat terjadi, masyarakat diminta untuk lebih antisipatif pada kondisi tersebut.
“Antisipasi dini juga patut dilakukan kemudian kita juga meminta agar mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG terkait perubahan cuaca,” kats Anendha Destantyo Nugroho, Senin (05/1/2020).
Selain antisipasi dini kebencanaan, pihaknya juga meminta agar masyarakat menjaga imunitas dan kesehatan. Karena pada situasi perubahan cuaca dapat memicu sejumlah penyakit tertentu, begitu pula pada sektor pertanian juga harus diperhitungkan.







Berdasarkan prakiraan dari BMKG, awal musim hujan di Gunungkidul akan terjadi pada awal November mendatang. Tentunya, prakiraan ini dapat berubah seiring dengan perkembangan cuaca.
“Untuk Gunungkidul diperkirakan awal November sudah turun hujan. Ada sebagian daerah yang mundur 1 dasarian juga,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, saat ini telah memasuki peralihan musim. Gunungkidul sendiri memiliki risiko bencana yang cukup kompleks.
“Di Gunungkidul bisa saja terjadi hujan deras yang menyebabkan banjir di wilayah Gedangsari dan sekitar sungai Oya. Angin kencang juga perlu diwaspadai karena bisa berpotensi pada pohon tumbang dan juga longsor,” kata Edy.
Sejumlah antisipasi dilakukan baik komunikasi internal maupun penyebaran informasi melalui media sosial. Kemudian tim juga mulai diarahkan agar lebih siap siaga jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
“Besok hari Rabu kita akan lakukan rakor dengan para Panewu untuk membahas kesiapsiagaan di musim pancaroba dan evaluasi kekeringan,” ujar Edy Basuki.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks