Sosial
Pasrah Lahannya Diamuk Kera Liar, Warga Putat Pilih Libur Bertani






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tak hanya kendala pemenuhan air, musim kemarau kali ini juga cukup merepotkan warga Desa Putat, Kecamatan Patuk. Pasalnya, di sejumlah lokasi, monyet-monyet liar mulai turun dari habitat mereka dan menyerbu areal persawahan warga. Alhasil tanaman-tanaman pertanian milik warga rusak dan tak lagi bisa dipanen akibat serangan monyet-monyet tersebut. Diduga, monyet-monyet turun setelah sumber makanan di habitat mereka mulai menipis.
Akibat serangan yang massif itu, beberapa padukuhan seperti misalnya Padukuhan Gedora serta Padukuhan Batur sudah tak bisa menanam tanaman. Padahal, kedua padukuhan itu memiliki sumber air melimpah karena keberadaan air terjun Banyunibo.
Mugimin, salah seorang warga Dusun Batur menuturkan keresahan warga tersebut. Tanaman warga seperti kacang tanah, jagung bahkan hingga padi mulai rusak dan tidak bisa dipanen karena buahnya banyak diserang monyet-monyet liar. Serangan tersebut muncul sejak musim kemarau melanda wilayah ini pada beberapa bulan terakhir.
Mugimin menyebutkan, serangan monyet liar seperti ini sebenarnya bukan kali pertama, dan terjadi ketika musim kemarau terutama musim kemarau panjang seperti sekarang ini. Hanya saja serangan monyet liar kali ini memang di luar perkiraan karena datangnya lebih cepat dari biasanya.
"Mungkin karena persediaan makanan sudah habis," ujarnya.







Monyet-monyet liar tersebut datang dari puncak Gunung Api Purba Nglanggeran Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk yang memang letaknya tak jauh dari dari Putat. Kontur puncak Gunung Api Purba Nglanggeran yang terdiri dari bebatuan dimungkinkan menjadikan tanaman-tanaman di atas gunung mulai tidak produktif karena kekurangan air.
Berbagai upaya warga lakukan untuk mengusir monyet-monyet liar tersebut mulai dari dengan ronda rutin setiap malam dan siang hari hingga memasang jaring pengaman. Namun upaya warga nampaknya tidak berhasil karena ternyata dalam beberapa pekan terakhir monyet-monyet liar justru mulai merangsek ke pemukiman warga.
"Sekarang banyak di seputaran air terjun Banyunibo,"tambahnya.
Satu-satunya cara yang warga lakukan untuk menghindari kerugian lebih banyak lagi akibat serangan monyet-monyet liar tersebut adalah membiarkan lahan mereka tidak ditanami. Sementara tanaman yang sudah terlanjur ditanam dibiarkan begitu saja diamuk oleh monyet-monyet liar yang banyak turun gunung setiap sore dan pagi hari.
“Mau bagaimana lagi,” keluh dia.
Dukuh Plumbungan, Sulistya mengatakan pihaknya sudah meminta warga untuk waspada. Meski belum ada laporan serangan kera di tempatnya, hal ini menjadi sangat mungkin terjadi.
“Pada masa lalu, serangan kera sempat masuk ke padukuhan kami. Semoga saja tidak,” tutur dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks