Connect with us

Sosial

Pentas Teater Keblinger, Dinamika Kehidupan Masyarakat Gunungkidul Dalam Satu Frame

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana berbeda nampak kental dalam penampilan Grup Tayub Egol Lestari pada suatu malam. Grup yang biasanya tampil di sebuah kampung dan pasar itu diundang untuk menghibur salah seorang orang terkaya di kampungnya yang bernama Den Reso. Den Resso sendiri adalah orang kaya yang baru satu tahun pulang dari perantauan. Yang menarik, di tengah kekayaan yang melimpah tersebut, tidak ada satupun orang di desa yang paham betul apa pekerjaan Den Reso.

Semenjak orangtua Den Reso meninggal, seluruh warisannya dijual kecuali sepetak tanah dan sebuah rumah. Dia menikah dengan pembantunya saat masih berada di perantauan bernama Den Ayu Salindri.

Sekelumit cerita di atas adalah penggalan kisah dalam pentas teater bertajuk Keblinger yang ditampilkan dalam Wulenpari Kali Oyo Festival, Senin (09/07/2019) petang kemarin. Menjadi sangat menarik dalam penampilannya, para seniman teater ini tampil di lokasi eksotis di tepi Kali Oya.

Menurut Sutradara Keblinger, Lukas Priyo Arintoko, meski terkesan cukup sederhana, namun dalam cerita dan tampilan yang disajikannya bersama para artis banyak mengandung makna. Di balik cerita ini, ia ingin menunjukkan perihal kondisi dan pola kehidupan nyata dari masyarakat di Gunungkidul. Keragaman, dinamika serta kebersamaan yang ada ini yang selama ini sangat kental dengan kekhasannya. Agar semakin similar, dialog dari para pemain teater sendiri dikemas dengan bahasa jawa, dan banyak diantaranya istilah yang mungkin hanya dipahami oleh warga Gunungkidul.

Berita Lainnya  Data Jumlah Warga Miskin Berkurang Namun Penerima Bantuan Tetap Tinggi, Pemkab Bakal Lakukan Pendataan Ulang

“Karakteristik sosial budaya masyarakat yang ada di Gunungkidul dalam kesehariannya kita tampilkan sesuai dengan realitas yang ada,” kata Lukas.

Selain itu, pada teater Keblinger ini juga bertujuan menceritakan masyarakat Gunungkidul yang masih memegang teguh tradisi dan budaya leluhur. Namun dalam kondisi seperti sekarang ini, tradisi tersebut tentu ada permasalahan dan dinamika sosial yang mewarnainya.

“Sehingga harapannya masyarakat yang menonton tidak akan keblinger dalam pilihan hidupnya,” ucapnya.

Pentas teater Keblinger sendiri akan tampil di 3 lokasi. Selain pada Senin malam kemarin, pertunjukan sudah digelar pada Sabtu (06/07/2019) lalu di Balai Padukuhan Gedangsari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Ke depan, pentas yang sama akan dihelat di Baturhill Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk pada Rabu (10/07/2019) mendatang.

“Yang paling penting adalah pesan yang ingin kita sampaikan bisa menyentuh masyarakat banyak. Untuk itu sengaja kita mencoba untuk tampil di sebanyak mungkin tempat,” bebernya.

Adapun pementasan kesenian lokal dengan percakapan bahasa daerah di ruang terbuka saat ini memang sedang gencar digalakkan oleh Direktorat Kesenian Kemendikbud. Dengan adanya pementasan semacam ini, nantinya bisa memantik para muda-mudi generasi bangsa untuk mencintai kebudayaan daerahnya.

Lokalitas ini sangat penting karena di tengah globalisasi ini, masyarakat khususnya generasi muda harus kembali mengembangkan seni sesuai dengan Undang-undang Kebudayaan. Diantara yang sangat penting dikembangkan melalui hal ini adalah untuk menggali kembali nilai-nilai kearifan lokal misalnya tentang hubungan dengan air, hubungan dengan alam, hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia.

“Kita ingin memicu dan memantik nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda,” ucap Direktur Kesenian Kemendikbud RI, Restu Gunawan yang turut hadir dalam pementasan tersebut.

Menurut Restu, saat ini di tengah era globalisasi, pihaknya mengakui ada banyak nilai-nilai khususnya pada generasi muda yang mulai bergeser. Menurutnya, pergeseran tersebut merupakan sesuatu yang lumrah, namun apa yang menjadi identitas bangsa seyogyanya terus dipupuk agar hidup kembali.

“Khususnya untuk siswa-siswi sekolah, paling tidak mereka harus bisa mengapresiasi adanya kesenian yang dimiliki oleh Indonesia, jangan sampai kesenian misalnya di Yogyakarta khususnya sandiwara Bahasa Jawa ini luntur. Apalagi banyak anak-anak yang sudah tidak paham dengan Bahasa Jawa. Jangankan paham, ngomong Bahasa Jawa saja tidak bisa,” lanjutnya.

Pihaknya mengapresiasi Kelompok Teater Gunungsewu yang tengah menggelar Sandiwara Basa Jawa dengan Judul Keblinger dalam Rangka Wulenpari Kali Oya Festival 2019. Ia berharap Teater Gunungsewu ini nantinya bisa mendorong generasi muda untuk tampil kembali dengan bahasa lokalnya dan membawa pengaruh bagi kelestarian kebudayaan di Indonesia.

Berita Lainnya  Manfaatkan Lahan Sempit Untuk Bercocok Tanam, Pemkab Dampingi Ratusan Kawasan Rumah Pangan Lestari

“Mudah-mudahan sanggarnya nanti bisa memberikan virus kebaikan kepada anak-anak muda di Indonesia untuk menggali kembali nilai-nilai yang ada di masyarakat itu sendiri. Mudah-mudahan dari Kabupaten Gunungkidul yang memiliki kekayaan budaya bisa merawat para penikmat seni,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang penonton teater, Dita Ayu mengatakan cukup takjub dengan pementasan teater Keblinger tersebut. Ia berharap ke depannya pemerintah terus memfasilitasi para seniman untuk tampil di ruang-ruang publik.

“Intinya dari sisi lighting, lakon, alur cerita sangat luar biasa. Saya sebagai penonton bangga menjadi bagian dari Indonesia yang kaya akan budaya,” ucap remaja yang masih duduk di bangku SMP ini.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler