Pemerintahan
Persempit Sebaran Anthraks, Pemkab Kaji Rencana Penutupan Sementara Pasar Hewan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tengah mengkaji penutupan sementara pasar hewan yang ada di Gunungkidul. Nantinya selama penutupan tersebut, pasar ternak akan dilakukan pembersihan dari bakteri anthraks. Hal ini diharapkan nantinya mampu mengendalikan penyebaran bakteri maupun spora antraks sehingga tak semakin meluas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro menjelaskan, pemerintah masih melakukan kajian terkait wacana penutupan sementara pasar hewan. Pengkajian sendiri dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkdul.
“Pasar hewan itu buka-nya hanya seminggu sekali. Tetap dilakukan penutupan saat buka. Nantinya untuk pembersihan dari bakteri antraks,” kata Kelik, Kamis (30/01/2020).
Ia menjelaskan, pembersihan sendiri dilakukan dengan cara penyemprotan cairan formalin. Lebih dari itu, di sejumlah lokasi yang diketahui positif antraks juga akan dilakukan betonisasi.
“Dibersihkan yang di pasar, kemudian di lokasi positif, di tanah positif antraks akan dilakukan betonisasi,” jelasnya.







Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Supriyadi mengatakan pihaknya telah merekomendasikan kepada Pemkab Gunungkidul untuk berani melakukan penutupan sementara pasar hewan. Hal ini dilakukan untuk menekan peredaran ternak yang masuk ataupun keluar Gunungkidul.
“Kita rekomendasikan pemkab berani mengambil langkah serius yakni untuk penutupan sementara pasar hewan di Gunungkidul,” ungkap dia.
Menurut Supriyadi, Pemkab Gunungkidul perlu untuk meniru penanganan corona seperti di China. Dalam artian, ternak haruslah diisolasi agar memperkecil peluang penyebaran bakteri antraks.
“Seperti penanganan corona di China itu dilakukan isolasi. Kita isolasi seperti itu, sapi di Gunungkidul sementara tidak boleh keluar dan tidak ada sapi yang masuk. Karena indikasinya anthraks berasal dari luar Gunungkidul,” kata Supriyadi.
Politisi PAN ini menilai bahwa saat ini pemerintah sudah serius dalam penanganan anthraks. Namun demikian, perlu ditingkatkan lebih lagi, seperti keberanian menutup pasar hewan.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merilis ada 30 orang yang positif antraks. Sebagian besar terkena antraks pada bagian kulitnya. Selain itu sekitar 60 ternak tercatat mati meski tidak semua positif anthraks.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks