Sosial
Polemik Jalur Ambulance, Tim Gugus Tugas Covid Gunungkidul Minta Maaf Kepada Warga Banaran






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Polemik jalur transportasi dari dan menuju ke lokasi isolasi mandiri di Wisma Wanagama, Desa Banaran, Kecamatan Playen sempat mengundang polemik. Bahkan, akibat friksi yang terjadi ini, relawan setempat bahkan memilih untuk membubarkan diri. Atas adanya insiden ini, Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Gunungkidul, Immawan Wahyudi, memilih untuk meminta maaf kepada warga Banaran, khususnya kepada para relawan atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi.
Immawan menuturkan, kejadian ini terjadi atas dasar kesalahpahaman dan bukan merupakan hal yang prinsipil. Akan tetapi, pihaknya meminta maaf atas kejadian dan situasi yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan para relawan Desa Banaran yang bertugas menjaga jalur tersebut.
“Atas nama Tim Gugus Tugas, kami minta maaf dan kami juga siap menjembatani mediasi antara PMI dengan relawan Desa Banaran,” ucap Immawan, Rabu (27/05/2020).
Dilanjutkan Immawan, dalam hal ini, pihaknya tidak membuat kesepakatan mengenai jalur jalan ambulance menuju lokasi karantina di Wisma Wanagama. Namun, itu disebutnya merupakan sebuah usulan yang belum ada kajian dari sisi keamanan dan keselamatan.
“Namun setelah ada kendaraan salah satu OPD yang hampir terperosok, maka kami langsung meminta jalur diubah demi keselamatan semuanya,” katanya.







Immawan menyadari, adanya kebijakan ini kemudian tidak diikuti dengan pemberitahuan kepada warga setempat. Sehingga kemudian terjadilah kesalahpahaman yang berujung penghentian mobil ambulance saat hendak melintas. Ia menyebut, saat itu, pengemudi ambulance memang hanya dimintai keterangan mengapa melalui jalur itu karena dianggap bukan jalur ambulance.
“Kami berharap warga bisa memahami. Bahwa ambulans sudah diberlakukan standar steril untuk penanganan Covid-19. Jadi lewat jalan itu tetap aman untuk semuanya,” beber dia.
Sementara itu, Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengungkapkan, jika pihaknya tidak pernah menggunakan istilah yang kemudian dianggap menyinggung warga Banaran. Menurutnya, apa yang terjadi antara warga Banaran dengan PMI dan Pemkab merupakan sebuah miskomunikasi saja.
“Kita sama-sama tahu kerja kemanusiaan itu bagaimana, baik relawan desa maupun petugas PMI. Saya tahu bagaimana relawan di lapangan itu bekerjanya seperti apa,” ucapnya.
Berkaitan dengan insiden ini, pada Rabu (27/05/2020) siang tadi, digelar pertemuan antara DPRD Gunungkidul, Wakil Bupati, PMI, dan sejumlah relawan Desa Banaran. Dari relawan Desa Banaran sendiri memang mengaku sakit hati lantaran adanya kalimat penghadangan ambulance saat memasuki kawasan Banaran.
Koordinator Relawan Desa Banaran Sudadi menyatakan pihaknya hanya merasa dibenturkan dengan pernyataan penghadangan terhadap ambulance yang melintas dan membawa orang dengan reaktif rapid test. Padahal kala itu, dari relawan hanya meminta keterangan dari sopir ambulance dan memberitahu jika jalur yang seharusnya dilalui bukan merupakan jalur utama.
“Kita (relawan desa) sudah beberapa bulan terakhir berusaha semaksimal mungkin ikut andil dalam penanggulangan corona ini. Tapi dengan apa yang terjadi, kami tentu sangat kecewa,” jelas Sudadi.
Audiesi yang berlangsung hingga sore tadi ini merumuskan sejumlah pertimbangan yang akan ditindaklanjuti dengan pegecekan. Dari relawan desa memberikan opsi mengenai jalur yang bisa digunakan apabila jalur Bunder dianggap curam. Pemerintah bisa menggunakan jalur di Petak 17 yang sudah merupakan jalur cor blok. Masyarakat sendiri siap jika nantinya diminta untuk melakukan pembenahan jika jalur itu dianggap kurang nyaman.
“Tentu kami siap membantu jika sekiranya jalur itu perlu perbaikan. Besok akan bareng-bareng dicek dan harapannya segera dilakukan tindakan, bukan sekedar pertimbangan,” lanjut dia.
Ia mengatakan, memang sempat ada kepanikan dari warga masysrakat yang dilalui ambulance setiap hari. Namun demikian, pihaknya berupaya memberikan edukasi dan pengertian meski hal ini disebutnya membutuhkan waktu.
“Nanti akan kami akan bicarakan lagi untuk memberikan pengertian kepada warga. Permasalahan (miskomunikasi) masyarakat dengan pihak terkait kami anggap selesai,” tambahnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks