Connect with us

Pemerintahan

Ribuan Hektar Lahan di Kawasan Utara Berstatus Lahan Kritis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan lahan kritis di daerah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Sejumlah penanganan pun kemudian dilakukan untuk mengurangi adanya lahan yang masuk dalam kategori kritis ini. Pemerintah sendiri mendorong masyarakat unutk lebih aktif dan peduli dalam melakukan penanganan lahan kritis maupun mengantisipasi kerusakan lahan. Di Gunungkidul, ada ribuan hektare lahan yang saat ini masuk dalam kategori Lahan Kritis.

Analisis yang dilakukan oleh pemerintah dan pengujian yang dilakukan, lahan kritis ini timbul lantaran dalam pemanfaatkan lahan menggunakan bahan kimia, pemanfataan yang sembarangan, bahkan akibat terbakarnya lahan. Dinas Lingkungan Hidup kemudian mengambil langkah dalam menangani lahan kritis yang mayoritas berada di kawasan utara.

Kepala Bidang Konservasi dan Kerusakan Lahan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Luh Gde Suastini menjelaskan, berdasarkan investigasi dan inventarisir petugas di lapangan, ada 1.544,63 hektare lahan kritis yang berada di kawasan utara. Jumlah ini berdasarkan pantauan dan penelitian yang dilakukan menggunakan satelit beberapa waktu lalu.

Berita Lainnya  Optimalkan Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran, Pemerintah Sebar 30 Mesin Tapping Box

“Ada 1.544,63 hektare lahan yang masuk dalam kategori kritis. Jumlah dengan tahun lalu masih sama, dari petugas sendiri nantinya akan melakukan penelitian kembali untuk mengetahui luasan lahan kritis ini menurun atau justru bertambah,” kata Luh Gde Suastini, Kamis (20/02/2020).

Luasan lahan kritis di Gunungkidul diklaim telah jauh berkurang banyak. Sejumlah faktor yang menyebabkan lahan tersebut rusak, gundul atau tidak dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pertanian. Beberapa aktifitas manusia yang dapat menyebabkan lahan rusak dan masuk kategori kritis yaknin penebangan hutan secara liar, perburuan liar, alih fungsi lahan, pembuangan sambah secara sembarangan dan berkaitan dengan pembangunan atau perusakan pada daerah aliran sungai.

“Penanganan terus diupayakan, kami menggandeng pemerintah desa untuk melakukan penanganan lahan. Misalnya dengan melakukan penanaman tumbuhan di lahan kritis ataupun daerah aliran sungai,” imbuhnya.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan oleh dinas, lahan kritis sendiri terluas berada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin yang mencapai 220 hektare lahan. Beberapa desa lainnya masih tergolong ringan, terhitung dari 60 hektare hingga ratusan hektare yang ada di kawasan tersebut.

Berita Lainnya  Akui Ada Kesalahan Pencampuran Material, Mandor Proyek Pembangunan Selokan Sambirejo Salahkan Cuaca Panas

Adapun lahan kritis ini tersebar di, Desa Ngalang, Hargomulyo, Mertelu, Sampang, Serut, Tegalrejo, Watugajah di Kecamatan Gedangsari; Desa Tancep, Jurangjero, Sambirejo, Kampung, Beji, Watusigar di Kecamatan Ngawen; hampir semua des di Kecamatan Semin,; dan Desa Sawahan, Tambakromo, dan Kenteng di Kecamatan Ponjong.

Setelah dilakukan inventarisir, nantinya akan dilakukan penghijauan. Sehingga nantinya dapat meningkatkan produktifitas. Adapun fungsi konservasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Kemudian untuk di sekitar sungai Oya, pihaknya juga meminta masyarakat untuk menanam tumbuhan misalnya seperti sengon laut dan tumbuhan lain agar tidak terjadi erosi dan meluasnya lahan kritis.

Sementara itu, Sekretaris Dinas lingkungan Hidup, Aris Suryanto menambahkan, keberadaan lahan kritis menjadi perhatian bersama. Dari pemerintah sendiri berupaya setiap ada kegiatan di alam selalu melakukan penanaman tumbuhan. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan lahan kritis terus berkurang. Belum lagi juga sejumlah program tanam pohon dan pembangunan taman.

Berita Lainnya  LGBT Mulai Berkembang di Gunungkidul, Dinas Lakukan Pemetaan

“Untuk jumlahnya masih 1.544,63 hektare. Kendalanya kami tidak bisa melakukan inventarisir sendiri karena ini merupakan kewenangan dari provinsi,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler