Connect with us

Sosial

Rumah Saksi Bisu Gerilya Jenderal Sudirman, Sempat Menginap dan Minta Direbuskan Telur

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perjalanan gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman memang sangatlah panjang. Pemimpin tertinggi militer Indonesia saat masa perjuangan merebut kemerdekaan ini memang menjadi incaran utama Belanda. Dalam gerilyanya tersebut, Jendral Sudirman turut melewati Kabupaten Gunungkidul. Salah satu rumah yang pernah disinggahi Panglima Besar Jendral Sudirman saat bergerilya ialah rumah milik Sayuk Marto Pawiro yang terletak di Padukuhan Paliyan Tengah, Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan.

Rumah Sayuk Marto Pawiro itu kini ditempati oleh anaknya Saniyem (85) beserta suaminya Siswo Supardiyo (90). Keduanya mengaku menyaksikan secara langsung kehadiran pasukan Jendral Sudirman.

Sebelum pasukan Jendral Sudirman tiba dirumah Sayuk Marto Pawiro, Sartono yang merupakan anggota KODM (Komando Onder Distrik Militer) Paliyan dimintai tolong untuk mencarikan tempat istirahat oleh pengawal Jendral Sudirman, Kapten Soeparjo Roestam. Kemudian, dipilihlah rumah Sayuk Marto Pawiro.

Berita Lainnya  Pemerintah Gunungkidul Dorong Pengusaha SPBU Bangun Pangkalan di Kawasan JJLS

Saniyem menceritakan, pada bulan Desember 1948, Saniyem yang saat itu ia masih berusia sekitar 10 tahun sedang asyiknya bermain bersama kakak-kakaknya pada sore hari. Lantas ia kaget lantaran melihat sekelompok prajurit bersenjata lengkap yang sedang menandu seorang laki-laki.

Sembari ketakutan, Saniyem yang masih anak-anak khawatir jika sesuatu terjadi pada orangtuanya dan masyarakat di kampungnya. Melihat Saniyem yang ketakutan, kemudian ibunya dengan sigap menenangkan hati Saniyem dan mengatakan bahwa yang datang adalah Jendral Sudirman. Saniyem yang masih belum paham siapa itu Jendral Sudirman hanya bisa terdiam dan menuruti perintah ibunya.

“Waktu itu saya takut karena memang belum paham keadaan,” ucap Saniyem mengulas masa kecilnya.

Setiba Pasukan Jendral Sudirman di rumahnya, Saniyem masih ingat betul saat itu Jendral Sudirman ditempatkan di dipan ruang tengah untuk berbaring. Orangtua Saniyem lantas ke dapur untuk menyiapkan air minum serta merebuskan telur untuk Jendral Sudirman.

Berita Lainnya  Belum Ada Obat dan Vaksin untuk Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes Soal Kesembuhan Pasien

“Salah satu ajudannya kemudian ke dapur meminta tolong untuk direbuskan telur untuk dimakan Jendral Sudirman,” imbuhnya.

Saniyem melanjutkan, pasukan Jendral Sudirman saat itu menginap dirumahnya hingga jam 04.00 WIB. Kemudian mereka segera bergegas melanjutkan perjalanan.

“Kalau dari cerita, hanya beberapa orang saja yang mengawal, termasuk ada dokternya,” jelasnya.

Siswo Supardiyo yang rumahnya tidak jauh dari rumah Saniyem juga masih ingat betul kejadian itu. Ia yang saat itu sedang mencari pakan untuk ternak melihat pasukan yang menuju rumah Saniyem. Kemudian, ia turut mendatangi rumah Samiyem untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Berselang lama setelah kejadian tersebut, keduanya kemudian menikah. Pada tahun 1955, anak dari Jendral Sudirman datang dan membangun monumen patung Jendral Sudirman serta patung tandu yang digunakan pada saat itu.

Berita Lainnya  Ratusan Anak Ikuti Khitanan Massal di Pondok Darush Sholihin

“Dulunya di sana (tempat monumen) itu kandang, tapi karena mau dibangun monumen ya kandangnya dipindah. Kalau sekarang ada tempat (gazebo) dan buku-buku yang dibangunkan oleh tentara. Kalau sore banyak anak-anak yang bermain di sana”, Ujar Siswo.

“Tempat istirahat (dipan) dan bangku yang digunakan Jendral Sudirman sudah dibawa ke museum,” tutupnya. (Roni)

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler