Sosial
Terjebak Kericuhan Suporter, Puluhan Pendukung Persija Asal Gunungkidul Baru Bisa Pulang Pada Tengah Malam, 1 Orang Terluka






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Big match antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya yang merupakan lanjutan pertandingan Liga 1 Indonesia yang digelar di Stadion Sultan Agung Bantul menyimpan cerita tersendiri bagi para pendukung Persija asal Gunungkidul yang tergabung dalam Jak South Mountain (JSM). Puluhan orang anggota JSM yang datang dari Gunungkidul tersebut harus memendam kekecewaan lantaran gagal melihat penampilan Marco Simic dan kawan-kawan lantaran laga tersebut akhirnya dibatalkan.
Selain itu, rombongan anggota JSM juga harus terjebak dalam kerusuhan supporter yang memang sudah sejak Minggu (03/06/2018) siang terjadi. Bahkan mereka harus menunggu hingga tengah malam sebelum akhirnya bisa pulang ke Gunungkidul.
Satu orang anggota JSM mengalami luka akibat terkena gas air mata yang ditembakan aparat kepolisian untuk membubarkan tawuran supporter.
Koordinator JSM, Bisma mengungkapkan, rencana untuk menyaksikan laga Persija vs Persebaya sendiri sebenarnya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari oleh komunitasnya. Maklum saja, sebagai pendukung tim dengan home base cukup jauh dari Gunungkidul, kesempatan untuk menyaksikan secara langsung tim pujaan berlaga di lapangan memang cukup langka.
Diungkapkan Bisma, ia bersama 78 orang anggota JSM berangkat pada Minggu sore. Meski pada siang harinya pihaknya sudah mendengar kabar mengenai bentrokan supporter The Jak dengan Bonekmania di seputaran stadion, namun rombongan tetap diberangkatkan. Ia dan teman-temannya memang sangat bersemangat untuk merasakan atmosfer mendukung langsung Persija di tribun stadion menggunakan seragam oranye merah kebanggaannya.







“Kami berangkat sore hari menggunakan bus dan sepeda motor, pertandingan memang sedianya dimulai pada jam 20.30 WIB,” kata Bisma kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (04/06/2018) dinihari.
Belum sampai di stadion, bus yang mereka tumpangi kemudian dicegat oleh sejumlah anggota kepolisian. Mereka diarahkan untuk berhenti di perkampungan. DI situ kemudian berturut-turut datang sejumlah bus lain yang mengangkut pendukung Persija lainnya yang juga tidak diperbolehkan mendekati area stadion.
“Ada cukup banyak supporter Persija yang menggunakan bus ditahan di lokasi tengah perkampungan itu oleh pihak kepolisian, sedangkan tadi yang memakai sepeda motor bisa lolos sampai stadion,” jelasnya.
Cukup lama berada di lokasi tersebut, rombongan JSM lantas memutuskan untuk pulang ke Gunungkidul setelah mengetahui laga dibatalkan. Namun lagi-lagi hal tersebut mendapatkan hambatan lantaran mereka lalu diarahkan menuju Pasar Gabusan. Hal ini dilakukan lantaran Jalan Jogja-Wonosari rencananya akan digunakan sebagai jalur pemulangan rombongan supporter Persebaya. Baru sekitar pukul 23.00 WIB mereka bisa melanjutkan perjalanan setelah mendapatkan arahan dari pihak kepolisian.
“Kita nurut saja sama pak polisi, karena memang kami sempat mendengar kabar kalau jalur itu akan dilalui Bonek dulu pulang ke Surabaya. Daripada terjadi apa-apa, kita kan ke sini mau nonton Persija, bukan untuk tawuran,” tambah dia.
Sepanjang perjalanan pulang ke Gunungkidul diungkapkan Bisma semua dalam kondisi aman. Meski tak mendapatkan pengawalan khusus, tidak ada satupun insiden yang terjadi. Ia dan kawan-kawannya sampai di Gunungkidul pada pukul 00.30 WIB dinihari.
Pada kejadian ini, satu orang rekannya bernama Hohok sempat harus dirawat oleh petugas kesehatan. Ia mengalami sesak nafas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan kerumunan massa supporter. Namun saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik.
“Terluka bukan karena ikut tawuran. Jadi anggota JSM yang memakai sepeda motor bisa lolos sampai di stadion sedangkan kami yang menggunakan bus kan ditahan. Nah di sana sedang ada ricuh dan polisi menembakkan gas air mata,” urainya.
Bisma sendiri mengaku kecewa lantaran laga dibatalkan. Ia berharap agar insiden ini tidak lantas membuat nantinya Persija dilarang bermain di Yogyakarta. Hal ini lantaran, komunitasnya hanya dapat melihat secara langsung ketika Persija bertanding di seputaran Yogyakarta. Selama ini, supporter Persija tak pernah membuat ulah ketika bertanding di Yogyakarta.
“Memang kalau laga yang bisa kami jangkau biasanya kami ikut datang. Tapi memang yang paling sering kalau main di Yogyakarta,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks