Sosial
Dihajar Hingga Babak Belur Sebelum Uang Gaji Sebagai Pelayan Lesehan Dirampas, Ini Kesaksian Korban Begal di Kali Pentung




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lebam dan sejumlah luka masih terlihat jelas di wajah Kukuh Permadi, warga Padukuhan Trengguno, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong. Bahkan lantaran bibirnya masih bengkak, untuk bicara saja ia cukup kesulitan. Kukuh memang baru saja mengalami peristiwa yang cukup mengerikan. Ia dibegal di Jalan Jogja-Wonosari tepatnya di kawasan Kali Penthung, Padukuhan Karangsari, Desa Patuk, Kecamatan Patuk pada Senin (05/06/2018) subuh kemarin. Sebelum merampas dompet yang ia bawa, para pembegal yang diperkirakan berjumlah 6 orang tersebut sempat menghajarnya habis-habisan.
Kukuh saat ditemui ketika melapor ke Polres Gunungkidul terkait kejadian yang dialaminya memaparkan, pada Senin subuh kemarin ia memang berniat pulang usai bekerja sebagai pelayan di salah satu tempat lesehan di Malioboro, Kota Yogyakarta. Kepulangannya kali ini lantaran ia baru saja mendapatkan gaji dan rencananya akan digunakan untuk membayar cicilan sepeda motor miliknya.
Pada saat perjalanan sendiri ia tidak merasa ada yang aneh. Meskipun saat itu jalanan memang sangat sepi, namun tak sedikitpun ia merasa takut karena memang sudah cukup terbiasa menempuh perjalanan pada malam hari.
“Sehabis tutup lesehan memang saya baru bisa pulang. Rencananya pulang karena sudah gajian dan mau ngangsur motor,” kata Kukuh terbata lantaran bibirnya masih dalam keadaan bengkak, Senin (04/06/2018) kemarin.
Dalam perjalanan yang ditempuhnya, Kukuh tak merasa diikuti oleh pengendara motor lainnya. Sesampai di Pertigaan Kali Pentung, ia memilih jalur ke kiri yang merupakan jalur menuju kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran untuk memperpendek jarak tempuh.




Saat itulah tiba-tiba ia dipepet oleh dua orang pemuda menggunakan sepeda motor dan memintanya untuk berhenti. Kedua pemuda tersebut diungkapkan Kukuh beralasan hendak menanyakan arah. Tanpa curiga, ia pun kemudian mengentikan laju kendaraannya.
“Kedua pemuda tersebut menggunakan sepeda motor matic,” beber dia.
Tak berselang lama setelah ia berhenti, kemudian muncul 2 sepeda motor lain yang ditumpangi empat orang pemuda yang lalu ikut berhenti. Salah seorang dari anggota gerombolan itu lalu memintanya menyerahkan handphone. Oleh Kukuh, permintaan itu ditolaknya dengan alasan ia mengaku tidak mempunyai HP.
Jawaban ini lantas membuat gerombolan pemuda kalap. Tanpa basa-basi, mereka langsung memukuli Kukuh. Sejumlah pukulan dilayangkan ke bagian kepala serta badannya tanpa ampun. Pukulan bertubi-tubi tersebut membuat pelipis kanannya sobek dan bibirnya pecah. Darah segar pun mengucur membasahi sepeda motor Honda Mega Pro AB 5317 YD yang dikendarainya.
“Pengeroyokan tersebut baru berhenti setelah ada pengendara motor lain yang lewat. Saya tidak ingat berapa pukulan yang mendarat ke badan dan kepala saya,” kata dia.
Para pemuda tersebut lalu merampas dompet yang diletakkan di saku celana korban. Kukuh yang ketakutan sekaligus kesakitan hanya bisa pasrah melihat gaji bulanannya yang disimpan di dalam dompet dirampas gerombolan begal itu. Setelah mendapatkan dompet, barulah 6 pemuda tersebut kabur. Satu motor yang diduga merupakan Honda Vario kabur ke arah Jogja, sementara 2 sepeda motor lain yang tidak dikenali korban kabur ke arah timur.
“Tempatnya memang gelap jadi saya tak sempat mengenali wajah para pelaku. Yang jelas mereka masih berusia muda,” lanjutnya.
Dalam keadaan terluka, Kukuh kemudian mencari pertolongan. Beruntung tak berapa lama kemudian, ada salah seorang pengguna jalan yang lewat dan menolongnya. Ia kemudian diantarkan oleh pemotor itu ke Polsek Patuk dan lalu ke Puskesmas Patuk guna mendapatkan perawatan medis.
“Bibir saya mendapatkan 10 jahitan,” imbuh Kukuh.
Usai mendapatkan perawatan, dalam keadaan terluka tersebut, ia lalu meneruskan perjalanan pulang ke rumahnya. Baru setelah beberapa waktu memulihkan diri, ia pun berinisiatif untuk melapor ke Polres Gunungkidul atas kejadian yang dialaminya. Kukuh berharap nantinya para pelaku kejahatan yang sadis tersebut bisa segera tertangkap aparat. Pasalnya, beroperasinya begal di kawasan Jalan Wonosari-Jogja ini tentunya sangat meresahkan terutama bagi warga masyarakat Gunungkidul yang mencari nafkah di Jogja.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKBP Riko Sanjaya memaparkan, pihaknya telah menerima laporan dari korban. Kukuh sendiri dipaparkan Riko telah dimintai keterangan oleh patugas Unit Reskrim Polres Gunungkidul. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan keterangan-keterangan dari korban maupun saksi lainnya untuk memburu para pelaku perampasan disertai kekerasan tersebut.
"Kasus ini ditangani Satreskrim Polres Gunungkidul yang berkoordinasi dengan Polsek Patuk," kata Riko Sanjaya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Sosial4 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Info Ringan5 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Atasi Permasalahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
bisnis1 minggu yang lalu
Penumpang KAI Bandara Yogya Naik 11 Persen pada Januari 2025
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan