Connect with us

Sosial

Di Balik Meriahnya Gebyar PAUD Wonosari dan Ketar-ketirnya Orang Tua Melihat Anaknya Terjemur di Bawah Terik Matahari

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ribuan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tumpah ruah di Stadion Gelora Handayani, Jeruksari, Kecamatan Wonosari. Para siswa yang berasal dari puluhan Taman Kanak-kanak serta lembaga PAUD di Kecamatan Wonosari menjadi peserta Gebyar PAUD. Tak ayal, acara yang digelar sejak Kamis (04/10/2018) pagi ini berlangsung meriah.

Meski berlangsung cukup singkat, namun Gebyar PAUD Kecamatan Wonosari justru banjir keluhan. Sejumlah wali murid merasa kegiatan yang diadakan di ruang terbuka itu sangat memberatkan bagi anak-anak. Pasalnya cuaca belakangan ini tidak mendukung seperti terik matahari yang begitu panas dan lapangan sepakbola yang berdebu, membuat daya tahan anak tentunya menurun. Tiadanya fasilitas tenda untuk sekedar menjadi tempat berteduh bagi anak-anak juga membuat para orang tua semakin khawatir. Tak heran apabila mereka kemudian dengan ketat mengawasi kondisi anak-anaknya yang mulai kepayahan setelah dihujani sinar matahari yang pagi tadi begitu terik.

Sejumlah orang tua bahkan memutuskan untuk membawa pulang anak-anaknya lantaran kondisi yang dianggap tidak kondusif ini.

Diungkapkan oleh Tommy, warga Kepek, Kecamatan Wonosari, salah seorang wali murid yang mengikuti Gebyar PAUD di Stadion Jeruksari, ia terpaksa membawa pulang anaknya karena kondisi di stadion yang panas dan berdebu. Ia tidak menginginkan jika putranya semakin sakit lantaran berada di tempat terbuka dengan kondisi debu berterbangan dihebus angin kencang. Menurutnya, lokasi di Stadion Handayani memang kurang sesuai untuk diadakan kegiatan yang melibatkan anak-anak.

Berita Lainnya  Ledakan Kasus Covid di Gunungkidul, Pemkab Berencana Larang Seluruh Kegiatan Sosial Masyarakat

“Banyak yang mengeluh karena panas sekali dan debu beterbangan. Tadi ada yang marah-marah juga dari perwakilan sekolah ingin tampil duluan karena cuacanya panas sekali sehingga siswa-siswanya sudah tidak betah,” kata Tommy, Kamis siang.

Meski sejak awal sudah sangat khawatir, namun ia tak mau mengecewakan sang anak yang sangat antusias tampil dalam acara tersebut. Putranya yang sebenarnya sedang tidak enak badan, rela menunggu di bawah terik panas matahari serta debu. Sesaat setelah tampil, ia langsung membawa pulang.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Septiana, warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Septi yang kecewa berat dengan kondisi lokasi digelarnya acara hanya bertahan kurang dari 30 menit di lokasi.

“Begitu saya datang, debunya banyak sekali. Saya lihat anak saya kasihan ya sudah langsung saya ajak pulang,” beber Septi.

Ke depan, ia mengusulkan kepada penyelenggara acara agar menambah fasilitas pendukung. Yang paling krusial adalah pemilihan lokasi yang nyaman dan tidak berbahaya bagi anak yang tentunya memiliki daya tahan tubuh yang terbatas.

“Paling tidak kalau usul saya ya bisa di GOR Siyono yang agak tertutup. Atau kalau mau di tanah lapang ya dikasih tenda-tenda untuk anak berteduh. Saya khawatir terus terang,” ucap dia,

Tak hanya dari kalangan wali murid, lokasi Gebyar PAUD Wonosari juga dikeluhkan oleh kalangan pendidik. Kepala Sekolah TK IT Tunas Mulia, Nurhayati mengatakan, suasana di Stadion Gelora Handayani Jeruksari dalam Gebyar PAUD Kecamatan Wonosari ini dianggapnya kurang kondusif dan semrawut. Sama seperti Tommy serta Septiana, Nurhayati mengeluhkan kondisi panas dan penuh debu di sekitar venue. Sebagai pendidik, pihaknya juga sangat bertanggung jawab terhadap kondisi anak asuhnya meski saat acara berlangsung, hampir semua siswanya didampingi para orang tua.

Berita Lainnya  Terus Langka, Harga Gula Pasir Eceran Hampir Capai Angka Rp 20.000

“Harusnya kalau untuk anak-anak itu segala kegiatan di dalam ruangan. Kalau ini kan di tempat terbuka, panas banget,” ucap Nurhayati.

Ia pun menghimbau bagi panitia untuk memikirkan kondisi lokasi yang digunakan. Pertimbangan kesehatan dan hal lain wajib menjadi perhatian utama jika akan menggelar acara yang melibatkan anak-anak. Sehingga acara tetap berjalan lancar dan tidak terlihat semrawut seolah tidak terkonsep.

Kemeriahan Gebyar PAUD Wonosari di Stadion Gelora Handayani Jeruksari

Namun catatan dari sejumlah wali murid maupun kalangan pendidik tersebut seolah tak berarti jika merunut pernyataan dari pihak panitia. Penilik PAUD Kecamatan Wonosari, Iriantono mengatakan, Gebyar PAUD tahun 2018 yang digelar ini berjalan dengan sangat lancar. Ia bahkan menyebut gelaran tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari segi kegiatan misalnya, acara tahun ini lebih banyak misalnya mulai dari senam, dongeng, pentas kreasi anak dan beberapa kegiatan lainnya. Dipilihnya Stadion Handayani menurut Iriantono lantaran daya tampung yang begitu banyak dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya.

Berita Lainnya  Sejumlah Kecamatan di Gunungkidul Segera Masuki Musim Kemarau

Pasalnya untuk tahun 2018 ini untuk peserta Gebyar PAUD sendiri juga lebih banyak, yakni sekitar 13 ribu peserta. Mulai dari anak-anak, wali murid dan pendidik PAUD. Iriantono memaparkan, segala sesuatunya memang telah direncanakan secara matang-matang. Pihaknya tidak memungkiri jika segala resiko dan keluhan akan didapatkan oleh panitia terkait acara yang melibatkan begitu banyak orang ini.

“Ya memang kita tidak pungkiri, tadi banyak wali murid yang mengeluh mengenai panas dan debu. Tapi sudah kami antisipasi juga kok,” kata Iriantono.

Untuk mengantisipasi debu yang berterbangan cukup banyak, dari panitia sendiri menyediakan kurang lebih 10 tanki air bersih untuk penyemprotan lokasi. Sehingga debu-debu yang beterbangan bisa diminamlisir. Mengenai terik yang menyengat, pihaknya juga tidak memungkiri jika wali murid akan kelabakan. Namun demikian, dari panitia telah memberi pemahaman mengenai kurang dari jam 10.00 WIB, terik matahari tidak akan berpengaruh negatif bagi tubuh anak-anak.

“Pemahaman itu sudah kami sampaikan sejak awal. Bahkan jam 09.30 WIB kita sudah selesaikan acara. Terbukti anak-anak justru tidak ada yang mengeluh, semua enjoy tidak ada yang pingsan,” imbuh dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler