Connect with us

Kriminal

Balada Mas Ipung, Gagah Tebar Uang Untuk Mimpi Jadi Bupati, Kini Dilaporkan Kasus Penipuan

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Masih ingat dengan Mas Ipung? Pria yang beberapa bulan lalu sempat membuat gempar khasanah perpolitikan Gunungkidul dengan keroyalannya mmebagikan uang. Sudah 1 bulan lebih ini yang bersangkutan tak diketahui rimbanya. Rupanya, pria flamboyan itu tengah tersangkut kasus hukum. Setidaknya, sudah ada 2 laporan polisi berkaitan dengan kasus penipuan yang menjerat mas Ipung.

Sederet fakta pun mulai terkuak terkait dengan asal usul pria yang memang sejak awal enggan menjelaskan namanya ini. Diantaranya adalah, selama melanglang buana di Gunungkidul, mas Ipung diketahui menggunakan identitas palsu. Hingga modus-modus penipuan dengan menjanjikan proyek pemerintah.

Sebagai informasi awal, nama AP alias Ipung bekalangan memang sempat menjadi pembicaraan sejumlah kalangan di Kabupaten Gunungkidul pada awal kemunculannya. Pria tersebut beberapa bulan lalu muncul dengan berbagai hal yang dilakukannya, mulai dari memasang baliho dalam ukuran besar yang dengan tulisan bermimpi menjadi Bupati Gunungkidul hingga memasang ratusan spanduk ucapan Idul Fitri yang memajang fotonya bersama Surya Paloh.

Berita Lainnya  Curi Handphone di Kos Sarangan, Seorang Pria Warga Kemiri Diciduk Polisi

Tak hanya itu, ia juga menggelar sebuah turnamen bola voli di lapangan voli Padukuhan Soga, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Turnamen ini sukses menyedot ribuan pengunjung dalam setiap malamnya. Nama Ipung pun kemudian melejit dan menjadi perbincangan sejumlah kalangan.

Selang beberapa waktu kemudian, ia justru menghilamg bak ditelan bumi. Sejumlah kejadian atau perkara lalu satu per satu mencuat dipermukaan. Disinyalir pria ini melakukan tindak penipuan ke sejumlah orang. Salah satunya adalah Dwi Rusmala Dewi ini, hingga akhirnya perempuan tersebut memberanikan diri melaporkan ke Polres Gunungkidul.

Dwi Rusmala Dewi warga Padukuhan Siyono Wetan, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, resmi melaporkan AP alias Ipung. Dwi melaporkan Ipung ke Polres Gunungkidul pada 24 Juni 2022 lalu.

Berita Lainnya  Gara-gara Bleyeran, Sujianto Dikeroyok di Jalanan

Kepada media Dwi mengatakan, awal mulanya AP ini mendekati adiknya dan sempat hendak menggarap tanah yang ada di suatu lokasi untuk dijadikan proyek perumahan. Berbagai hal kemudian diutarakan untuk mendapatkan kepercayaan. Namun kemudian, proposal bisnis perumahan itu ditolak oleh salah seorang dari keluarga Dwi.

Lantaran ajakan membuat proyek perumahan tidak mendapat persetujuan, Ipung mengajak berbisnis pengadaan meja dan kursi. Saat itu, Dwi dijanjikan sejumlah hal termasuk keuntungan jika berbisnis dengan pria tersebut. Tertarik dengan bisnis tersebut, kedua belah pihak lantas membuat perjanjian di atas materai. Saat itu, Ipung menggunakan KTP identitas dengan nama Divo. Dalam perkembangannyax identitas dari KTP itu nyatanya palsu. Nama asli pria tersebut ternyata adalah Alfian.

Usai perjanjian, Dwi menyerahkan uang sebesar Rp. 65 juta. Namun setelah penerimaan uang, bisnis yang dijanjikan tak kunjung berjalan. Bahkan, Ipung mulai sulit dihubungi dan justru menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Hingga akhirnya Dwi mendapat berbagai kabar jika Alfian alias Ipung yang ia kenal itu, tengah dicari oleh banyak orang lantaran kasus penipuan.

“Kami laporkan 24 Juni 2022 dan kemarin saksi dari orang-orang terdekat saya sudah dimintai keterangan oleh kepolisian,” kata Dwi.

Berita Lainnya  Aksi Kriminal Kian Marak, Polisi Dalami Sejumlah Kasus dan Tingkatkan Patroli

Perempuan ini juga memposting kasus yang dialami ke group media sosial. Dari situ dia berharap mendapat informasi keberadaan Ipung.

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto membenarkan bahwa SPKT Polres Gunungkidul telah menerima laporan tindak penipuan dengan terlapor atas nama Alfian alias Ipung. Laporan ini pun telah ditindaklanjuti oleh kepolisan. Dari data sementara, ada 2 orang yang melaporkan ke pihak kepolisian.

“Ada 2 yang melapor. Saat ini masih dalam penyelidikan anggota,” ujar Suryanto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler