Budaya
Datangkan Abdi Dalem Kraton, Ratusan Pusaka Dari Seluruh Gunungkidul Dijamas di Bangsal Sewokoprojo






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ratusan pusaka berupa keris dan tombak milik masyarakat dimandikan atau dalam ritual jawa disebut dijamas di Bangsal Sewoko Probo pada Senin (08/10/2018) siang tadi. Selain sebagai ritual kejawen, acara ini merupakan upaya menjaga nilai budaya asli yang selama ini dipercaya masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul, Agus Kamtono mengatakan, jamas pusaka sendiri dilakukan rutin setiap bulan suro dalam penanggalan jawa. Namun demikian, pemilihan waktunya setiap tahun tidak selalu sama. Biasanya di Gunungkidul, ritual semacam ini dilakukan sesudah pihak Kraton Ngayogyakarta melakukan ritual tersebut.
“Biasanya nanti dari kabupaten melaksanakan kegiatan ini setelah kraton sudah melakukannya, karena memang kami mengikuti adat mereka,” ujar Agus.
Ia menambahkan, jamas pusaka dilakukan oleh abdi dalem yang memang khusus didatangkan dari Kraton Yogyakarta. Adapun dalam kesempatan itu, pusaka yang dijamas berjumlah 100 keris serta empat tombak peninggalan keraton yang berada di Gunungkidul.
“Masyarakat tadi juga diajari bagaimana cara menjamas pusaka yang benar oleh para abdi dalem. Prosesnya berlangsung sekitar 30 menit,” kata Agus.







Dijelaskan lebih lanjut, nantinya pihaknya dalam hal ini Dinas Kebudayaan berencana mendata seluruh pusaka yang ada di Gunungkidul. Hal ini agar keberadaan benda bersejarah tersebut tetap terpantau.
“Sebenarnya sudah banyak sekali, cuma memang belum terdata,” kata Agus.
Jika tidak terdata, dikhawatirkan benda bersejarah ini bisa lepas dan hanya menjadi komoditas. Dengan minat yang besar, bukan tidak mungkin pusaka-pusaka ini hilang lantaran terjual dan bahkan bisa sampai ke daerah atau negara lain. Selain itu, upaya semacam ini juga sebagai penangkal keberadaan keris palsu.
“Syukur-syukur nanti benda bersejarah ini bisa terpantau keberadaanya,” ucapnya.
Masih di lokasi yang sama, Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, CB Supriyanto menjelaskan, kegiatan ini biasanya dilaksanakan di desa. Namun karena ini kewajiban pelestarian budaya kemudian dibuat kebijakan jamas pusaka difokuskan di satu tempat.
“Kita lakukan bersama di lokasi ini agar masyarakat sekitar juga tahu bagaimana tata cara jamasan yang benar, selain itu agar pusaka bisa terawat dengan baik,” ucapnya.
Sebelum jamasan itu dimulai, pada Minggu (07/10/2018) malam kemarin, telah terlebih dahulu dilangsungkan sarasehan di Bangsal Sewoko Projo. Dalam acara itu juga dijelaskan tentang bagaimana merawat pusaka dan kenapa harus dirawat.
“Sekaligus semalam dijelaskan tentang filosofi pusaka ini apa saja. Termasuk para pemilik keris juga harus tahu tentang silsilah dan makna keris miliknya,” ucapnya.
Dikatakan Supriyanto, pusaka-pusaka ini khusunyas berjenis keris tersebar di 30 desa di Gunungkidul. Sementara untuk lima tombak merupakan peninggalan Keraton Yogyakarta.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks