Sosial
Kembangkan Metode Akuaponik, Hasil Pertanian Warga Bleberan Ini Lebih Kuat dan Sehat






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Metode bercocok tanam terus dikembangkan oleh masyarakat, khususnya wanita tani dan petani muda yang mulai menjajal peruntungan di dunia pertanian. Salah satu yang mulai dikembangkan di Gunungkidul adalah bercocok tanam menggunakan metode Akuaponik. Metode ini dinilai sangat efektif lantaran tak memerlukan lahan yang luas.
Seperti yang diterapkan oleh kelompok wanita tani (KWT) di Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Sejumlah warga mulai memanfaatkan pekarangan mereka untuk menghasilkan sayur mayur dan buah-buah organik hasil dari pengembangan metode baru.
Pembina Kelompok Wanita Tani, di Padukuhan Menggoran 2, Muhammad Al Qohar mengatakan, akuaponik merupakan motode bercocok tanam dengan mengkombinasikan akuakultur atau perikanan dengan hidroponik yang telah dikenal oleh masyarakat. Selama 2 tahun belakangan ini, ia mengajak masyarakat di padukuhannya untuk mengembangkan metode bercocok tanam secara modern ini. Sehingga paling tidak beban biaya untuk berbelanja sayur mayur atau buah-buahan dapat ditekan seminimal mungkin lantaran bisa diproduksi sendiri.
“Ada perpaduan penerapan metode, jika biasanya kolam ikan hanya untuk memperindah pekarangan dan hanya sekedar dimanfaatkan ikannya saja, tapi melalui metode akuaponik ini, limbah kotoran dan air dimanfaatkan sebagai pupuk dan air semprotan,” terang Muhammad Al Qohar, saat ditemui di rumahnya.
Pekarangan rumah Qohar yang hanya sempit dan beberapa pekarangan rumah warga lain disulap jadi lahan bercocok tanam. Mulai dari cabai, tomat, buah-buahan berbagai jenis, sayuran dan tanaman lainnya memadati pekarangan rumah. Hasilnya pun juga cukup lumanyan meski belum begitu banyak dan menghasilkan uang, namun paling tidak untuk pemenuhan kebutuhan sendiri jauh lebih ringan. Tinggal memetik dari pekarangan sendiri.







“Pas harga cabai naik itu dulu pernah sih hasil panenan dijual. Jadi kalau hasil sendiri dan memanfaatkan alam itu jauh lebih sehat dan itu organik. Tidak ada campuran zat kimianya,” paparnya.
Akuaponik sendiri dibuat dengan sederhana namun pada awalnya memang membutuhkan modal yang agak tinggi. Seperti biasa memanfaatkan pralon atau pipa air dan polibag sebagai media taman. Kemudian air dari kolam ikan dimanfaatkan sebagai penyemprot tanaman. Untuk pupuk organiknya, dari kelompok tani ini juga membuat dengan metode lain yang dianggap mampu memberikan hasil yang baik.
Menggunakan sisa pembakaran sekam, uap air yang dihasilkan disuling menjadi bitiran-butiran cairan pupuk dengan sejumlah manfaat yang baik untuk tanaman. Dengan metode ini, hasil panenan menjadi cukup banyak dan tentunya dengan kualitas yang sangat bagus. Buah atau tanaman lebih segar dan sehat. Metode ini terus dikembangkan oleh Qohar dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan semangat bertani dan memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono menambahkan, pemerintah saat ini tengah gencar memberikan pelatihan dan pemahaman bagi masyarakat khususnya generasi muda dan wanita tani dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk pembangunan pertanian. Bekerjasama dengan sejumlah lembaga, sosialisasi terus dilakukan menyasar pada dua lini ini.
“Ada beberapa metode pertanian modern yang kami sosialisasikan pada masyarakat, tinggal disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing dalam penerapannya. Baru-baru ini yang kita lebih fokuskan metode penanaman padi agar lebih efisien dan efektif. Selain itu juga ada penanaman dengan metode lain untuk jenis tamanan pangan atau perkebunan lainnya,” tambah dia.
Memurutnya regenerasi petani di setiap wilayah sangatlah diperlukan, sehingga nantinya daerah tetap memiliki petani dengan segala keunggulan dan daat memanfaatkan teknologi semakin maju. Disisi lain juga dapat memenuhi kebutuhan hasil pertanian di daerah sendiri.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks