Connect with us

Sosial

Kenaikan Harga Minyak Tembus 50%, Pedagang Gorengan Mulai Naikkan Harga

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Harga minyak goreng di pasaran masih terus membumbung tinggi. Operasi pasar yang sempat dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul bekerjasama dengan Pemda DIY dan Bulog tak berpengaruh banyak.

Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan, setiap hari petugas melakukan pantauan harga bahan pokok di pasaran, tak terkecuali miyak goreng. Hasil dari pemantauan ini menujukkan bahwa harga miyal goreng masig tinggi yaitu Rp 18.000 per liter untuk minyak goreng kemasan.

Beberapa waktu lalu, untuk menyetabilkan harga yang masih sangat tinggi pemerintah sudah melakukan operasi pasar di beberapa kapanewon. Dimana dalam satu paketnya pemerintah menjual 1 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir dengan harga Rp 25.000 saja.

“Sekitar 740 paket yang pada saat itu dijual oleh pemerintah dengan maksud operasi pasar,” ujar Sigit Haryanto, Senin (29/11/2021).

Ia menjelaskan dari hasil pantauan yang dilakukab oleh tim tersebut kemudian dilaporkan ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY sebagai bahan evaluasi dan kebijakan apa yang nantinya akan diterapkan.

“Untuk pemantauan di pasar sendiri terus dilakukan oleh petugas untuk memastikan betul bagaimana kondisi di lapangan,” paparnya.

Salah seorang pedagang kelontong di Pasar Argosari, Eni mengatakan, saat ini, stok minyak goreng di pasaran tidak banyak dan cenderung dibatasi. Akibatnya, harga jual melambung tinggi dan hingga saat ini tak kunjung turun. Kenaikan harga sendiri sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Berita Lainnya  Sekolah Swasta Ini Kembali Ukir Prestasi

Ia menjelaskan untuk minyak goreng kemasan harganya sekarang berkisar Rp 18.000 sampai Rp 19.000 per liter. Harga ini tentunya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga biasa yang hanya berkisar Rp 12.000 saja. Selain itu untuk ketersediaan pun juga agak minim.

“Kalau curah sekarang sudah Rp 19.000 per kilogramnya. Biasanya hanya Rp 11.000 saja,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang warung klontong, Sumi warga Semanu. Sejak beberapa waktu ini harga terus mengalami kenaikan, dirinya hanya berani menjual per liter minyak kemasan dengan harga Rp 17.500 sampai Rp 19.000 saja itu pun yang merk-merk tertentu. Itupun banyak pembeli yang sering mengeluh karena tingginya harga komoditas tersebut.

Berita Lainnya  Pasca Pilur Panas Sawahan, Masyarakat Diminta Kembali Bersatu

“Ya biasanya kalau warga sini belinya seliter atau setengah liter dengan harga yang tinggi ini ya banyak yang mengeluh,” ucap dia.

Kenaikan harga minyak juga dikeluhkan oleh salah seorang pedagang makanan, Novianti. Ia menyampaikan adanya kenaikan harga minyak goreng sangat mempengaruhi makanan dagangannya. Meskipun terdapat alternatif untuk beralih ke minyak curah, ia menyampaikan jika tidak melakukan itu lantaran dapat merubah kualitas dan rasa dari makanan yang dijualnya. Menurutnya, meskipun minyak curah lebih murah, namun ia khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan seperti perubahan rasa sehingga pelanggan pada beralih ke pedagang lain.

“Pengaruh banget, biasanya habis 7 kilo sampai 8 kilo sehari itu sekarang tak kurangi. Tidak beralih ke minyak curah karena lain nanti rasanya,” ucap Novianti.

Untuk menyiasati kenaikan harga minyak, ia mengungkapkan jika ia terpaksa menaikkan sejumlah harga makanannya. Seperti gorengan yang tadinya dijual Rp. 500 perak per biji, saat ini dijual Rp. 2000 untuk tiga biji. Kemudian harga lele goreng yang tadinya Rp. 5 ribu per ekor, dinaikkan menjadi Rp. 6 ribu per ekor. Kenaikan harga tersebut tentunya untuk menutup modal karena naiknya harga minyak goreng ini.

Berita Lainnya  Mega Proyek Penyedotan Sumber Air Besar-besaran, Tanjungsari dan Panggang Digelontor 50 Miliar

“Itu kalau saya ada beberapa jenis makanan yang dinaikkan, tapi ada juga yang saya turunkan, jadi imbang,” sambungnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler