Connect with us

Pemerintahan

Manfaatkan Secara Maksimal Boomingnya Pariwisata, Masyarakat Gunungkidul Didorong Produksi Barang dan Jasa Penunjang Pariwisata

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Saat ini, boomingnya pariwisata Gunungkidul masih belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Selama ini, hanya segelintir warga Gunungkidul yang bisa merasakan kue pariwisata. Dengan potensi yang besar semacam ini, seharusnya perkembangan pariwisata yang terjadi ini bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap setiap desa mampu membaca peluang perkembangan pariwisata. Utamanya, kepada setiap desa yang tidak memiliki obyek wisata maupun masyarakat yang tinggal jauh dari obyek wisata juga bisa ikut menikmati kue pariwisata yang ada. Desa-desa yang tidak memiliki obyek wisata maupun masyarakat yang tidak terdampak obyek bisa mengembangkan kerajinan maupun kuliner yang nantinya bisa menjadi elemen penunjang pariwisata. Hal tersebut harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Drajat Ruswandono mengatakan, perkembangan pariwisata di Gunungkidul harus mampu diimbangi oleh kesiapan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, peluang yang ada saat ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Berita Lainnya  Anggaran Untuk Penanganan Corona, Ratusan Rumah Tidak Layak Huni Batal Dapat Bantuan

“Sektor pariwisata ini implikasi serapannya di semua aspek, jika tidak memungkinkan untuk berdagang (masyarakat yang jauh dari obyek wisata) mereka harus menyediakan barang,” ucap Drajat, Sabtu (23/03/2019).

Ia mengatakan, Pemkab Gunungkidul saat ini terus melakukan pendampingan kepada masyarakat agar mampu menyediakan barang dan jasa sesuai kebutuhan pariwisata. Sehingga tuntutannya, setiap wilayah mampu menyediakan industri kreatif agar tidak hanya menjadi penonton kemajuan parisiwata.

“Dalam hal ini (pelatihan) kita libatkan banyak OPD, baik dari pemberdayaan masyarakat, Disperindag di UMKM dan Dinas Pariwisata juga memberikan pelatihan-pelatihan termasuk penyiapan SDM yang didampingi diberikan pelatihan bahasa inggris,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Kepek, Bambang Setiawan mengatakan, pihaknya tidak ingin hanya menjadi penonton pesatnya perkembangan pariwisata. Untuk itu pihaknya turut menyiapkan sejumlah strategi untuk ikut mendatangkan wisatawan yang kebetulan melintasi wilayahnya.

Berita Lainnya  Bantuan Puluhan Peti Jenazah Untuk Pasien Covid19 Yang Meninggal Saat Isoman

“Kita telah melakukan pelatihan kepada warga masyarakat untuk menyalurkan kreatifitas sekaligus membaca peluang pariwisata. Karena di Kepek ini kan juga dilintasi wisatawan yang ingin ke pantai maupun ke Pindul,” kata Bambang.

Ia menjelaskan, peran dari PKK sangat diharapkan nantinya. Untuk itu, pelatihan terus dilakukan kepada mereka sehingga mampu menciptakan peluang bisnis.

“Di Kepek itu ada kampung batik yang sudah dikenal di mana-mana. Kita juga menyiapkan wisata edukasi dengan menggandeng pabrik-pabrik tahu yang ada di Kepek. Nanti wisatawan yang lewat kita berikan paket, bisa turun di pabrik tahu lihat secara langsung kemudian berjalan ke kampung batik, peluang ini harus kita tangkap,” kata Bambang.

Sementara itu, Kepala Desa Pampang, Iswandi mengungkapkan bahwa setiap desa memang harus mampu memanfaatkan peluang pariwisata. Ia mengaku bahwa selama ini dampak pariwisata cukup signifikan pengaruhnya terhadap penghasilan masyarakat.

Berita Lainnya  Target Penggenjotan PAD, PDIP Tunjuk Mantan Sekda Jadi Ketua Fraksi dan Ketua Komisi B

Di wilayahnya sendiri, masyarakat telah responsif membaca peluang yang ada. Seperti salah satunya adalah industri kerajinan perak yang sampai saat ini terus berkembang.

“Ada industri jamur juga di sini, bahkan kita sudah sering didatangi oleh wisatawan atau kelompok-kelompok tertentu. Mereka (warga) jadi pembicara kan dapat penghasilan,” kata dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler