Peristiwa
Talud Anyar SMP 3 Saptosari Ambrol, Belasan Kepala Keluarga Mengungsi






Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Hujan yang terjadi belakangan ini mengakibatkan bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Gunungkidul. Data dari Badan Penanggulangan Bencana daerah sejumlah kapanewon dilaporkan terdampak bencana sehingga membutuhkan penanganan khusus. Yang terbaru adalah terjadinya tanah bergera hingga adanya longsor pada talud fasilitas pendidikan yang mengancam rumah warga.
Kapolsek Saptosari, AKP Kusnan Priyono mengatakan, Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIB hujan deras terjadi di wilayah Kapanewon Saptodari. Beberapa warga Widoro, Kalurahan Kanigoro mendengar suara gemuruh yang tak lazim. Ternyata talud SMP 3 Saprosari longsor dan menutup jalan warga.
“Talud SMP N 3 Saptosari setinggi kurang lebih 10 meter longsor menutupi jalan yang mengisolasi 8 rumah dan tiang listrik ambruk,” ucap AKP Kusnan Priyono.
Longsoran talud tersebut juga mengancam 3 rumah warga yang berada di bawahnya. Sehingga penanganan kemudian dilakukan. Adapun kondisi sebagian talud yang masih di atas lonfisinya retak sepanjang 20 meter. Dikhawatirkan jika hujan terus terjadi akan terjadi longsoran susulan.
Akibat kejadian ini, 11 KK di padukuhan tersebut terpaksa harus bermalam dan beraktifitas di rumah sanak saudara mereka yang sekiranya lebih aman untuk sementara waktu. 9 KK diantaranya akses jalannya tidak bisa dilewati sama sekali karena jalanan tertutup material longsor.







“Ada 30 jiwa yang terdampak longsor talud SMP 3 Saptosari ini,” kata Jogoboyo Kanigoro, Suhadiyono.
“Untuk penanganannya kemarin talud di atas yang retak kemudian ditutup dengan terpal,” imbuhnya.
Untuk penanganannya, pemerintah kaluraha sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait. Dimana membutuhkan alat berat dan perhitungan secara pasti. Sedangkan untuk KBM di sekolah dihentikan sementara waktu 2 sampai 3 hari kedepan meski gedung sekolah tergolong aman.
Peristiwa lainnya yakni tanah bergerak ini terjadi di Padukuhan Sambeng 3, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen pada Minggu (20/11/2022) kemarin. Adanya fenomena ini menjadi perhatian dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Kapolsek Ngawen, AKP Harjiyanto mengatakan, tanah bergerak terjadi di padukuhan Sambeng III tepatnya di lahan pertanian milik Sutoyo (61). Diketahui tanah tersebut tiba-tuba retak sepanjang kurang lebih 500 meter dengan lebar mulai dari 50 cm sampai dengan 2 meter.
“Sudah dilaporkan, untuk saat ini kami pasang police line agar warga sekitar dan lainnya tidak mendekat karena berbahaya,” ucap Harjiyanto.
Adanya tanah retak atau bergerak ini menjadi perhatian banyak orang. Tak sedikit yang penasaran untuk menonton kondisi lahan pertanian milik Sutoyo ini, bahkan di media sosial pun juga banyak yang memposting fenomena ini.
Hujan deras belakangan memang mengakibatkan banyak bencana mulai dari banjir, tanah longsor, hingga tanah bergerak. Wargapun diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam segala kondisi.
Data dari BPBD Gunungkidul ada ribuan warga yang terdampak bencana hidrometeorologi saat ini. Tim BPBD, Tagana hingga relawan lainnya masih fokus dalam penanganan bencana yang terjadi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks