Gunungkidul Dapat Kiriman Jenazah dari Jakarta, Desa Siapkan Satu Rumah untuk Isolasi

Wonosari,(pidjar.com)–Gunungkidul mendapat kiriman jenazah dari wilayah Jakarta Selatan, Minggu (19/04/2020). Jenazah sendiri merupakan warga Desa Watu Gajah yang tinggal menetap di daerah Pasar Minggu dan bekerja sebagai pedagang buah. Jenazah sendiri rencananya dimakamkan menggunakan protap covid-19 hari ini juga.

Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengatakan bahwa pada Minggu pagi tadi pihaknya mendapat informasi adanya warga Jelok, Desa Watugajah yang bekerja dan menetap di Jakarta meninggal dunia. Rencananya oleh pihak keluarga akan dimakamkan di Desa Watugajah, Kecamatan Gedangsari.

“Karena dari Jakarta yang masuk zona merah maka sudah kami koordinasikan dengan Forkompincam dan juga puskesmas termasuk kades dan dukuh, bahwa jenazah langsung dibawa ke makam,” kata Iswandoyo, Minggu siang.

Di pemakaman baik peti jenazah maupun petugas yang mengantar dari akan disemprot menggunakan desinfektan oleh pihak Puskesmas kemudian untuk keluarga yang mengantar dari Jakarta langsung di karantina di rumah kosong yang ditelah disediakan pihak desa setempat.

“Jenazah berangkat dari ibu kota tadi pagi jam 8 dan diperkirakan sampai di Watugajah Gedangsari jam 14.00 WIB,” terang Iswandoyo.

Ia mengatakan, warga meninggal dunia tersebut berusia 40 tahun. Ia berasal dari daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan, meninggal di rumah.

“kaki bengkak jatuh dari motor) dan pernah oprasi mata,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan hari ini juga ada tambahan PDP meninggal dunia. PDP meninggal tersebut berasal dari wilayah Saptosari.

“PDP meninggal menjadi 14, total PDP ada 51, telah diambil spesm sebanyak 36 ada 16 Negatif dan 3 positif. Untuk jumlah ODP ada 914,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Immawan Wahyudi menambahkan, jenazah PDP dari RSUD Wonosari dikawal langsung oleh petugas RSUD memggunakan protokol Covid.

“Jenazah sudah langsung dimakamkan,” ucap dia.