Sosial
Disapu Banjir, Hektaran Lahan Pertanian Warga Berubah Jadi Batu Cadas
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bencana banjir yang terjadi seminggu silam di Kabupaten Gunungkidul membawa petaka bagi para petani. Sapuan banjir merusak ribuan hektar lahan pertanian di Gunungkidul. Akibat kejadian ini, kerugian yang yang harus ditangguk ditaksir mencapai miliaran rupiah. Dari kerusakan yang terjadi tersebut, belasan hektar diantaranya bahkan tidak bisa lagi digunakan lantaran kandungan tanah tersapu banjir dan hanya tinggal meninggalkan batuan cadas.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan terkait jumlah lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Berdasarkan perhitungan sementara, 1000 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan.
Ia beberkan lebih lanjut, dari jumlah lahan pertanian yang rusak tersebut, 386 hektar lahan pertanian padi yang mengalami Puso akibat banjir yang terjadi. Kerusakan lainnya terjadi pada perkebunan jagung seluas 402 hektar, lahan kedelai 14 hektar, dan lahan ubi kayu seluas 198 hektar.
“Kerugian yang harus dialami petani diperkirakan mencapai 4 Hektar,” beber Yuwono, Selasa (12/12/2017) siang.
Sementara untuk areal pertanian yang mengalami kerusakan paling parah terjadi di Padukuhan Gelaran 1, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Areal pertanian di sepanjang Sungai Oya rusak parah tersapu luapan air sungai.
“Sudah tidak bisa digunakan lagi karena memang tanahnya sudah tersapu banjir. Yang paling parah memang terjadi di radius 300 meter dari sungai,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang petani yang terdampak banjir, Saliyanto, warga Padukuhan Gelaran 1 Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo mengungkapkan kebingungannya akibat tak lagi bisa bertani. Lahan yang selama ini dijadikannya sebagai gantungan hidup musnah tersapu banjir. Lahan subur miliknya kini berubah menjadi onggokan bebatuan cadas setelah tanah di atasnya terseret arus luapan Sungai Oya. Padahal lahan tersebut menurutnya sangat subur. Dalam setahun, para petani setempat bisa 3 kali panen.
Ia berharap agar pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan rehabilitasi lahan pertanian bagi para petani.
“Ini sudah tidak bisa ditanami, lahan pertanian saya jadi batu cadas. Para petani di sini pada kebingungan semua,” ucap dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pendidikan6 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya