Sosial
Disapu Banjir, Hektaran Lahan Pertanian Warga Berubah Jadi Batu Cadas


Wonosari,(pidjar.com)–Bencana banjir yang terjadi seminggu silam di Kabupaten Gunungkidul membawa petaka bagi para petani. Sapuan banjir merusak ribuan hektar lahan pertanian di Gunungkidul. Akibat kejadian ini, kerugian yang yang harus ditangguk ditaksir mencapai miliaran rupiah. Dari kerusakan yang terjadi tersebut, belasan hektar diantaranya bahkan tidak bisa lagi digunakan lantaran kandungan tanah tersapu banjir dan hanya tinggal meninggalkan batuan cadas.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan terkait jumlah lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Berdasarkan perhitungan sementara, 1000 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan.
Ia beberkan lebih lanjut, dari jumlah lahan pertanian yang rusak tersebut, 386 hektar lahan pertanian padi yang mengalami Puso akibat banjir yang terjadi. Kerusakan lainnya terjadi pada perkebunan jagung seluas 402 hektar, lahan kedelai 14 hektar, dan lahan ubi kayu seluas 198 hektar.
“Kerugian yang harus dialami petani diperkirakan mencapai 4 Hektar,” beber Yuwono, Selasa (12/12/2017) siang.
Sementara untuk areal pertanian yang mengalami kerusakan paling parah terjadi di Padukuhan Gelaran 1, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Areal pertanian di sepanjang Sungai Oya rusak parah tersapu luapan air sungai.
“Sudah tidak bisa digunakan lagi karena memang tanahnya sudah tersapu banjir. Yang paling parah memang terjadi di radius 300 meter dari sungai,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang petani yang terdampak banjir, Saliyanto, warga Padukuhan Gelaran 1 Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo mengungkapkan kebingungannya akibat tak lagi bisa bertani. Lahan yang selama ini dijadikannya sebagai gantungan hidup musnah tersapu banjir. Lahan subur miliknya kini berubah menjadi onggokan bebatuan cadas setelah tanah di atasnya terseret arus luapan Sungai Oya. Padahal lahan tersebut menurutnya sangat subur. Dalam setahun, para petani setempat bisa 3 kali panen.
Ia berharap agar pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan rehabilitasi lahan pertanian bagi para petani.
“Ini sudah tidak bisa ditanami, lahan pertanian saya jadi batu cadas. Para petani di sini pada kebingungan semua,” ucap dia.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku