Connect with us

Sosial

Belasan Warga Gunungkidul Meninggal Gara-Gara TBC, Laki-Laki Dinilai Paling Rentan Tertular

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pencegahan persebaran Mycobacterium Tuberculosis, basil yang menyebabkan penyakit Tuberkulosis, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada tahun ini. Pasalnya dari ratusan kasus yang terjadi selama tahun 2017 kemarin belasan diantaranya meninggal dunia. Ditambah lagi penyakit ini masuk daftar sepuluh penyakit menular yang menyebabkan kematian di seluruh dunia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanto mengatakan Tuberculosis atau yang kerap dikenal TBC merupakan bakteri yang cukup berbahaya lantaran penularannya yang sangat cepat. Berdasarkan data yang dimilikinya, pada tahun 2017 lalu di Gunungkidul sendiri ada 472 kasus dengan catatan 15 orang meninggal dunia.

“Sekitar 70 persen penderita TBC itu laki-laki, yang meninggal juga banyak laki-lakinya,” kata Priyanto saat ditemui disela-sela peringatan hari TBC se Dunia, Sabtu (24/03/2018).

Berita Lainnya  Kasus Kelumpuhan Tangan Bayi, Ketua IDI Gunungkidul Tunggu Hasil Penyelidikan MKDKI

Ditambahkan Priyanto, laki-laki lebih rentan tertular TBC lantaran tingginya mobilitas keseharian secara umum dibanding perempuan. Dengan faktor tersebut, pria diyakini lebih mudah terpapar bakteri penyebab penyakit TB. Hal itu pun dibuktikan dengan persentase penderita TB yang didominasi oleh laki-laki.

“Aktifitasnya kan lebih banyak laki-laki pada umumnya. Sedangkan penularan TB sendiri itu dari udara, ketika laki-laki mobilitasnya tinggi ya memang lebih riskan,” lanjut dia.

Adapun gejala utama penyakit ini yaitu diawali dengan kondisi seseorang akan batuk berdahak terus menerus selama lebih dari dua minggu. Selain itu, batuk tersebut biasanya bercampur darah.

Setelah batuk tak kunjung sembuh ada gejala pendukung lainnya seperti sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan menurun, hingga berat badan menurun. Di malam hari, walaupun tidak melakukan kegiatan selalu berkeringat.

Berita Lainnya  Perburuan Hewan Liar Pemangsa Ternak, Pasang CCTV dan Laporan Warga Tembak Mati 2 Anjing

“Kalau dengan gejala seperti itu langsung periksakan ke puskesmas. Jangan asal minum obat saja,” imbuh dia.

Untuk itu, dalam rangka peringatan hari TBC se Dunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret ini pihaknya mengkampanyekan pemakaian masker dalam aktifitas sehari-hari. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penularan bakteri di tengah masyarakat.

“Kita mengundang para kader di tiap Desa yang nantinya kami harapkan dapat menyebarluaskan kampanye ini hingga ketengah masyarakat. Agar, penularan dapat dicegah,” pungkas dia.

Dalam kesempatan tersebut, Priyanto juga mengatakan bahwa setiap penderita TBC memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyembuhan. Jika pengobatan dilakukan dengan benar dan konsisten, bakteri berbahaya tersebut dapat hilang dalam kurun waktu secepatnya 6 bulan.

Berita Lainnya  Sambungkan Kalurahan Mulo dan Pacarejo, TNI Sulap Jalan Setapak jadi Jalur Ekonomi Masyarakat

“Pada 3 bulan pertama itu setiap hari harus minum obat. Nanti tiga bulan berikutnya 3 minggu sekali minum obat. Maka akan sembuh,” kata Priyanto.

Jika pengobatan dilakukan tidak teratur ataupun tidak sampai tuntas, maka kata Priyanto akan mengakibatkan bakteri menjadi semakin kebal terhadap obat. Hal itu tentu saja menyebabkan proses penyembuhan nantinya semakin lama.

“Kalau tidak tuntas maka bakteri menjadi kebal, tingkat pengobatan yang dilakukan juga harus lebih tinggi dari pada penderita awal,” lanjut dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler