Sosial
Kisah Miris Puluhan Pekerja Pembangunan Gedung Pabrik, Delapan Bulan Upah Tak Kunjung Dibayarkan






Semin, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Nasib Wakidin, warga Padukuhan Bangsunsari, Desa Candirejo, Kecamatan Semin bersama sekitar 30 pekerja bangunan lainnya harus terkatung-katung. Hal tersebut lantaran upahnya sebagai buruh pembangunan pabrik di PT Woneel Midas Leather tak kunjung dibayarkan. Sejak beberapa lama terakhir ini, ia harus pontang-panting untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ia mengaku, dalam pembangunan pabrik tesktil yang terletak di Kecamatan Semin tersebut, ia bersama 30 pekerja bangunan mendapatkan kesepakatan akan diberikan upah sekitar Rp. 100 ribu hingga Rp. 135 ribu per hari. Adapun upah sendiri dibedakan berdasarkan jenis pekerjaan masing-masing pekerja. Dalam proyek ini, yang bertindak sebagai kontraktor ialah PT Coin yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.
Ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Wakidin mengaku mulanya sangat senang akhirnya mendapatkan pekerjaan yang berlokasi tak jauh dari rumahnya. Ia semakin senang lantaran pihak kontraktor menjanjikan upah yang cukup besar untuk ia dan pekerja lain yang sebagian besar adalah warga setempat ini. Namun kemudian, keceriaan yang ada berangsur-angsur berubah menjadi kekesalan. Pasalnya, pihak rekanan terus mengulur-ulur pembayaran kepada para pekerja.
Wakidi sendiri sempat ceria setelah beberapa waktu lalu mendapatkan kabar perihal akan cairnya pembayaran hasil jerih payahnya tersebut. Namun lagi-lagi keceriaan ini kembali berubah menjadi kemarahan. Bagaimana tidak, PT Coin sebagai rekanan kemudian baru memberikan uang senilai Rp 18 juta. Jumlah yang cukup sedikit dan tak sepada dengan pekerjaan yang selama ini dilakukan lantaran uang itu harus dibagi bersama 30 pekerja lainnya. Jumlah tersebut menurutnya tentu saja sangat jauh dari upah yang seharusnya dibayarkan.
“Saya ini sudah rugi waktu, rugi tenaga. Maka dari itu karena sudah 8 bulan tidak ada kejelasan, kami menuntut kepada PT Woneel Leather untuk menjadi fasilitator atas permasalahan kami,” ucap dia berang.







Berdasarkan informasi yang ia terima, dalam pembangunan infrastruktur untuk keperluan pabrik ini, PT Woneel Midas Leather telah menunjuk PT Coin yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat sebagai pelaksana proyek. Kemudian, oleh PT Coin, proyek ini kembali dilimpahkan kepada pihak ketiga lainnya yang kemudian melaksanakan proses pembangunan di lokasi. Ia sendiri tidak mengetahui secara persis permasalahan apa yang terjadi hingga kemudian buruh bangunan sepertinya tak bisa mendapatkan haknya.
“Jika dikalkulasi total upah kami yang belum dibayarkan sekitar Rp. 411 juta,” terangnya.
Oleh karenanya ia bersama pekerja lainnya mendesak PT Wonel Midas Leather untuk bertanggung jawab atas hal ini. Ia mengaku selama ini hanya diberikan janji-janji yang tak kunjung dipenuhi. Pada Selasa (05/11/2019) kemarin, perwakilan pekerja yang berjumlah 10 orang bersama dengan Dukuh setempat telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.
Sementara itu, Dukuh Bangunsari, Darus membenarkan adanya permasalahan wanprestasi yang saat ini terjadi antara warganya yang bekerja sebagai buruh bangunan dengan pihak rekanan proyek pembangunan PT Woneel Midas Leather. Pihaknya mendapatkan informasi dari warga masyarakat terkait hak pekerja yang memang warganya belum terpenuhi. Menanggapi hal tersebut, ia kemudian memutuskan untuk mendampingi warga untuk menuntut haknya.
“Pekerjaan sudah dikerjakan dengan baik, namun begitu akhir Juni dan akhir Agustus 2019 berhenti karena tak kunjung diberi upah,” ujar Darus.
Menurutnya penyampaian aspirasi telah dilakukannya sebagai Dukuh dan perwakilan warga. Dari pihak PT Woneel Midas Leather sendiri menjanjikan upah pekerja akan segera dibayarkan secepatnya.
“Katanya PT Coin punya jaminan, dan untuk memenuhi hak pekerja bangunan akan diambil dari jaminan itu. Kasihan itu para pekerja hanya tani, tidak ada pendapatan tetap sedangkan anak istri harus terus makan terus sekolah,” keluhnya.
Sementara itu, perwakilan PT Woonel ML Gunungkidul, Udin menyebut bahwa pihaknya siap untuk menjembatani kasus wanprestasi tersebut. Diusahakan dalam waktu dekat ini, sudah ada kejelasan terkait dengan pembayaran upah para pekerja.
“Kita akan usahakan untuk menjembatani agar permasalahan ini bisa segera selesai,” jelasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen