fbpx
Connect with us

Pendidikan

Berjuang Dengan Keterbatasan, Siswi Peraih Nilai Tertinggi SMK Ini Bercita-cita Jadi Ahli Keuangan

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Berkah atas segala usaha nampaknya tengah membanjiri keluarga Sukarno dan Purwanti, warga Padukuhan Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Playen. Bagaimana tidak, perjuangan mereka dalam memberikan pendidikan terbaik kepada anak keduanya ternyata membuahkan hasil manis. Virdiana Inggried Marwanti, putri kedua pasangan ini membuktikan kegigihannya dalam mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah kejuruan. Ia menjadi pelajar dengan nilai tertinggi se-DIY dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 ini. Sebuah prestasi yang membanggakan lantaran prestasi ini besar kemungkinan bisa masuk dalam jajaran elit nasional setelah DIY berhasil meraih pula hasil terbaik nasional.

Remaja berkulit putih ini memang sejak kecil dikenal cerdas, mudah bergaul dan tekun dalam menjalani segala sesuatu, terlebih dalam bidang pendidikan. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga SMK, di mana ia bersekolah di SMK Negeri 1 Wonosari, ia selalu menunjukkan prestasinya. Menyabet juara 1 dan dua di kelas maupun jurusannya sudah menjadi hal biasa. Namun tak disangka, di UNBK 2019 ini, ia menyabet nilai terbaik ditingkat DIY.

Dengan total nilai sebanyak 384, Inggried sapaan akrabnya berhasil mengalahkan ribuan bahkan puluhan ribu pelajar di kota pelajar. Adapun rinciannya yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia 98, Bahasa Inggris 96, Matematika 97,50, dan Kompetensi Keahlian 92,50. Nilai-nilai ini mengantarkan remaja dengan senyum manis itu menjadi salah satu bintang pendidikan yang tengah ramai dibicarakan. Tak hanya mengharumkan nama Gunungkidul dan DIY, ia juga mengangkat kebanggaan kedua orang tua dan keluarga lainnya.

Kepada pidjar.com, Inggried mengatakan jika dirinya tak menyangka akan mendapatkan nilai terbaik di UNBK 2019 ini. Pasalnya ia mengetahui kemampuan teman-temannya di jurusan Akuntansi dan seluruh SMK Negeri 1 Wonosari sangat tinggi dan kuat. Ia sendiri juga saat mengerjakan soal ujian ada sedikit kesulitan dan tak begitu percaya diri dengan hasilnya.

“Baru kemarin dikasih tahu sama temen via WA sama guru di sekolah kalau nama saya disebut jadi juara 1 DIY. Kaget banget ndak percaya lah, bagi saya soal ujian lalu ada yang susah sih, agak kurang yakin juga,” kata Inggried, Kamis (09/05/2019).

Ia menceritakan, jika tak ada persiapan khusus yang ia lakukan saat mendekati Ujian. Ia hanya mengikuti kegiatan les di sekolah dan belajar mandiri, itupun dengan waktu yang tak lama. Menurutnya, memang tidak membutuhkan waktu lama saat belajar namun yang terpenting adalah bagaimana cara mengatur waktu dan tingkat kefokusan tersendiri. Jika fokus tentu materi yang dipelajari akan dapat dengan mudah dipahami, bahkan seringkali ia sambil memainkan gadgetnya saat belajar.

Berita Lainnya  Baru Saja Diterima, Wali Murid Baru SMA N 2 Playen Langsung 'Ditodong' Iuran Sumbangan Jutaan Rupiah

Remaja penghobi membaca buku ini, saat ini telah diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada jurusan Akuntansi Murni. Ia masuk di Universitas ini dari jalur SNMPTM. Saat ini pun juga tengah pengajuan dalam program bidikmisi. Sejak kecil, ia terus memotivasi dirinya untuk berguna bagi diri sendiri, keluarga dan orang disekitarnya.

“Sudah keterima di UNY dengan jurusan yang memang saya inginkan. Sebenarnya juga baru cari informasi di STAN, kalau sejak awal cita-cita saya itu pengen kerja di bidang keuangan sih,” ujar dia.

Perempuan kelahiran Gunungkidul 22 Desember 2000 atau tepat di peringatan hari Ibu tersebut mengaku merasa tertantang jika harus berhadapan dengan rumus-rumus hitungan akuntansi. Dua tahun terakhir ia mengikuti lomba cerdas cermat di tingkat DIY.

Kesehariannya ia habiskan layaknya remaja pada umumnya. Tapi ia jarang sekali keluar rumah untuk sekedar bermain, ia lebih suka berada di rumah dan memanfaatkan waktunya untuk menambah pengalaman atau ilmu. Mulai dari membaca, kegiatan keorganisasian layaknya OSIS dan organisasi gereja lebih ia tekuni.

“Bagi saya membagi waktu itu penting. Sejak kecil ibu juga menekankan hal itu, jadi sudah terbiasa biar bermanfaat lah,” imbuhnya.

Tekadnya untuk melanjutkan pendidikan demi membanggakan dan meningkatkan derajat orang tuanya memang sangat kuat. Berbagai cara terus ia lalui bersama orang tuanya pantang menyerah. Maklum, meski kediamannya berada tak jauh dari jalur utama namun untuk biaya pendidikan dan lainnya memang keluarga ini harus berusaha ekstra.

Ibu Inggried, Purwanti mengungkapkan, jika dirinya hanya seorang ibu rumah tangga dan sesekali buruh tani. Kemudian Suyanto, ayah dari Inggried merupakan buruh bengkel di Kabupaten Bantul. Penghasilannya pun tak menentu, sehingga untuk biaya sekolah dan lainnya keluarga ini harus berputar otak, bagaimana jalannya pun terus dilalui. Terlebih untuk pendidikan, Purwanti dan suaminya harus berusaha semaksimal mungkin.

“Saya dan suami hanya berpendidikan rendah. Jadi sebisa mungkin anak harus lebih tinggi pendidikannya, sebenarnya kemarin pas bilang mau kuliah ya ada kekhawatiran untuk biaya. Tapi ada jalur bidik misi itu sebisa mungkin saya coba, untuk anak dan pendidikan yang ndak malu kok kalau harus cari bantuan,” terangnya dengan tatapan berkaca-kaca.

Menjadi buruh bengkel memang tak mudah, penghasilan yang tak menentu harus dibagi-bagi dengan kebutuhan keluarga. Namun seberapapun uang yang didapat terus disyukuri oleh keluarga ini. Tak hanya Inggried ternyata yang berjuang, ayah dan ibunya pun juga harus berjuang banyak bukan hanya financial saja. Suyanto setiap harinya harus rela nglaju Gunungkidul-Bantul melewati jalan Jogja Wonosari yang berjarak puluhan kilometer.

Berita Lainnya  Segudang Prestasi Tak Jadi Jaminan Pemuda ini Miliki Pekerjaan Layak

“Karena kondisi yang pas-pasan lah. Bapak setiap hari laju, pagi kan nganter Inggried sekolah, kalau siang atau sore saya yang jemput. Kalau suruh bawa motor sendiri ndak tega, kasian kalau harus pakai motor butut dan sering mogok,” tambahnya.

Ia sendiri tidak menyangka jika putri kecilnya itu bisa meraih prestasi yang luar biasa. Ia hanya menekankan mengenai keagamaan dan meminta anak-anaknya pasrah serta terus mengingat Tuhannya. Purwanti tak pernah menargetkan anak-anaknya untuk menjadi apa layaknya orang lain.

“Kami ya kaget banget. Pas habis ujian itu adek (Inggried) saya tanya iso ora yen misal 5 besar nilai UNBK ne, dienggo kejutan mamak lan bapak. Tapi dianya bilang kemungkinan tidak bisa, Puji Tuhan kemarin dikasih tahu jika justru dapat nilai terbaik, rasa syukur tak terhingga lah,” imbuhnya.

Berkat dari Tuhan memang tengah dirasakan keluarga kecil ini. Selain Inggried yang berhasil memperoleh nilai terbaik, putri pertama pasangan suami tersebut ternyata juga baru saja lolos ada CPNS.

“Kondisi orang tuanya saja seperti ini ya, mudah-mudahan lah dengan prestasi yang diukir ini bisa mengangkat derajat kami. Kalau intinya jangan sampai anak-anak saya itu merasakan susah,” tutupnya.

Ingried sendiri menjadi salah satu dari 3 pelajar asal Gunungkidul yang berhasil meraih prestasi mumpuni dalam UNBK tingkat SMA/SMK pada tahun ajaran 2018/2019 ini. Selain Ingried yang berhasil mendapatkan gelar pelajar dengan nilai tertinggi, ada pula nama Emi Widyawati, juga siswi SMK N 1 Wonosari yang memperoleh nilai Bahasa Inggris 82, Bahasa Indonesia 100, Matematika 100, kompetensi 95.00. Ada pula nama Anggita Dwi Andini dari MA Al I’thisom Playen yang berhasil menduduki nilai tertinggi peringkat kedua untuk SMA Jurusan Agama.

Kepala Disdikpora DIY, Kadarmanta Baskoro Aji mengatakan, hasil ujian sekolah sendiri telah diserahkan pada Rabu (08/05/2019) kemarin. Namun kemudian, pihaknya sepakat untuk mengumumkan hasilnya pada tanggal 13 Mei 2019 mendatang pada pukul 10.00 WIB.

Ia mengapresiasi hasil positif yang diraih oleh sekolah maupun para siswa di DIY ini. Hasil ini disebutnya merupakan buah dari treathment khusus jajaran Dinas Pendidikan untuk mendongkrak nilai serta kelulusan para siswa. Disebutkan Baskoro, dari 20 sekolah yang tahun lalu meraih nilai terjelek pada masing-masing mata pelajaran maka ada treathment khusus kepada sekolah tersebut.

“Jika permasalahannya sarana prasarana maka kita bantu sarana prasarananya. Jika persoalannya karena guru, maka guru yang kita latih. Guru tidak diganti, tetapi dilatih,” tuturnya.

Berikut nama-nama siswa yang meraih hasil nilai UNBK terbaik tahun ini

Berita Lainnya  Kisah Perjuangan Sutrisno Rawat Manula Yang Stroke di Tengah Himpitan Jerat Rentenir

Untuk peraih hasil UNBK terbaik tingkat SMK:

1. Virdiana Inggried Marwanti siswa SMKN 1 Wonosari dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 96, Bahasa Indonesia 98, Matematika 97,50, kompetensi keahlian 92,50
2. Ika Widi Cahyaning siswa SMKN 1 Pengasih dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 90, Bahasa Indonesia 96, Matematika 100 dan kompetensi keahlian 92,50
3. Emi Widyawati siswa SMKN 1 Wonosari dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 82, Bahasa Indonesia 100, Matematika 100, kompetensi 95.00

Untuk peraih hasil UNBK terbaik tingkat SMA jurusan IPA :

1. Auliansyah Rizki Teknikade siswa SMAN 1 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 100, Bahasa Indonesia 96, Matematika 100, Fisika 100 dengan jumlah 396.
2. Jason Knight siswa SMA Budi Utama dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 96, Bahasa Indonesia 100, Matematika 100, Biologi 100 dengan jumlah 396.
3. Stefanie Evetania Widjaja siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 94, Bahasa Indonesia 100, Matematika 100, Kimia 100 total 394 dari SMA Stece 1 Yogyakarta.

Untuk peraih hasil UNBK terbaik tingkat SMA jurusan IPS :

1. Fadilla Zahra Azzura siswa SMAN 8 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 96, Bahasa Indonesia 90, Matematika 97, Ekonomi 100 dari SMA N 8 Yogyakarta.
2. Elisabeth Tabernakel siswa SMAN 3 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 92, Bahasa Indonesia 90, Matematika 100, Ekonomi 100
3. Bernadet Inezita Damara siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan nilai Bahasa Inggris 90, Bahasa Indonesia 100, Matematika 92,50, Ekonomi 97,50.

Untuk peraih hasil UNBK terbaik tingkat SMA jurusan Bahasa:

1. Maria Tricia siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 84, Bahasa Indonesia 92, Matematika 95, Bahasa Asing Lainnya 98.
2. Maria Angelique Sukiyat siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 82, Bahasa Indonesia 92, Matematika 97,50, Bahasa Asing lainnya 94.
3. Bedita Marcela siswa SMAK Sang Timur Yogyakarta dengan perolehan nilai Bahasa Inggris 80, Bahasa Indonesia 100, Matematika 82,50 Bahasa Asing lainnya 100

Untuk peraih hasil UNBK terbaik tingkat SMA jurusan Agama :

1. Zaki Zimmatilah Zulfikar siswa MA Ali Maksum
2. Anggita Dwi Andini siswa MA Al I’tishom Playen
3. Alsyfanitara Oktaviana siswa MA Islamic Center Bin Baz Piyungan

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler