fbpx
Connect with us

Uncategorized

Pengurangan Jumlah Kuota Pupuk Subsidi Tak Pengaruhi Petani di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah kuota pupuk subsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada tahun ini kembali mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengurangan tersebut kemudian mendorong para petani mengubah pola penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanaman.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY ada perubahan dan pengurangan kuota pupuk bersubsidi yang disalurkan ke Kabupaten Gunungkidul. Adapun semula atas adanya perubahan kedua, Gunungkidul mendapatkan alokasi 9.777 ton pupuk urea namun adanya perubahan ketiga dari jumlah tersebut berubah menjadi 5.837 ton.

Kemudian untuk SP-36 dari 584 ton jadi 454 ton, pupuk ZA dari 738 menjadi 632 ton. Selanjutnya NPK dari 6.526 ton berubah menjadi 4.289 ton, dan pupuk organik bersubsidi dari pemerintah dari 228 ton menjadi 181 ton.

Berita Lainnya  Pameran Seni Rupa COZY: Art Collaboration and Vision Zynergy Tampilkan Karya Lukis 14 Seniman Cilik

“Untuk realisasi penyaluran sendiri ada yang 59 persen bahkan sampai 80 persen sudah disalurkan ke petani di Gunungkidul untuk menunjang pemupukan tanaman pertanian petani,” kata Raharjo Yuwono.

Tahun lalu, pemerintah Gunungkidul juga mendapatkan pemotongan kuota pupuk bersubsidi. Sebenarnya pemotongan kuota pupuk ini bukan lah menjadi masalah yang besar bagi para petani. Sebagai solusinya sekaran petani juga mulai sebagian beralih dengan menggunakan pupuk non kimia. Sebagai contohnya pemanfaatan pupuk kandang dan pupuk kompos.

“Sudah mulai banyak petani yang mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik,” jelasnya.

Adapun saat ini, di Gunungkidul sudah ada asosiasi pupuk organik. Dimana 22 kelompok setiap tahunnya terus memproduksi pupuk organic untuk meningkatkan kesuburan tanaman mereka.

Berita Lainnya  Berisiko Tinggi Penularan Covid-19, Disnakertrans Minta Perusahaan Perketat Protokol Kesehatan

“Untuk produksi pupuk kompos sendiri per tahunnya bisa mencapai 10 sampai dengan 30 ton. Bisa untuk mencukupi kebutuhan petani, kemudian untuk pupuk kandang sendiri juga banyak. Estimasi kami populasi sapi ada 150.000 ekor dengan produksi kotoran 20 kg per harinya,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang warag Kelurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Tumiyem mengatakan sejak beberapa waktu lalu ia bersama dengan petani-petani lainnya melakukan pengurangan penggunaan pupuk kimia. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah agar tidak rusak lantaran terlalu banyak terkena zat kimia.

“Untuk hasil tanaman sendiri contohnya sayur ya tentu tidak sesubur menggunakan pupuk kimia. Tapi kualitasnya tetap bagus dan sehat begitu pula dengan tanaman lainnya,” jelasnya.

Selain menggunakan pupuk kandang, mereka juga menggunakan pupuk organic lain yang tersedia. Sebenarnya penggunaan pupuk kimia masih dilakukan, tapi jumlahnya sangat sedikit.

Berita Lainnya  Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan 

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler