Info Ringan
Tujuh Alasan Bulan Ramadhan Banyak Pengeluaran




Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Banyak di antara Anda sering mempertanyakan mengapa saat bulan puasa pengeluaran jadi banyak. Bahkan seharusnya berkurang karena tidak makan siang atau beli kopi di coffee shop. Bahkan dalam satu bulan ini bisa jadi muncul kegiatan yang tidak pernah dilakukan pada bulan-bulan biasanya. Bisa jadi itu yang menyebabkan pengeluaran membengkak saat bulan Ramadhan tiba. Agar tak bertanya-tanya, simak tujuh alasan pengeluaranmu membengkak saat bulan Ramadhan.
Harga Barang Meningkat
Seperti sudah tradisi bahwa memasuki bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok meningkat. Bahkan kebutuhan masyarakat ikut meningkat secara bersamaan. Padahal pasokan barang cenderung tetap. Beberapa barang yang biasanya tak Anda beli di bulan biasanya, pada bulan puasa mulai dibeli untuk kebutuhan buka puasa atau sahur. Ataupun barang yang biasa Anda beli seperti bawang merah, bawang putih, cabai, maupun telor ada kecenderungan untuk naik. Tentu saja, ini berkaitan dengan supply dan demand. Jadi, deman atau permintaan meningkat namun supply atau pemasukan tetap.
Buka Puasa Bersama Di Luar
Sudah seperti tradisi bahwa bulan Ramadhan akan dimulai dengan acara buka bersama dan ajang reuni. Coba bayangkan bila Anda harus reuni dari SD, SMP, SMA, kuliah. Belum lagi buka bersama keluarga besar, ditambah buka puasa bersama mantan rekan kerja dulu. Bila Anda lakukan setiap minggu, tentu pengeluaran menjadi akan sangat besar, bukan? Apalagi bila dilakukan di restoran fancy, uang yang dikeluarkan pun lebih banyak.




Membeli Bukaan Terlalu Banyak
Hakikat puasa tak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga hawa nafsu. Hawa nafsu di sini termasuk dengan hawa nafsu membeli bukaan terlalu banyak. Memang seharian berpuasa, tak dipungkiri rasa lapar melanda. Saat itu pula hawa lapar mata melanda, semua bukaan serasa ingin dibeli dan dinikmati. Dengan begitu, Anda pun membeli banyak hal seperti gorengan, kolak pisang, biji salak, nasi dan lauk dan sebagainya. Hal ini yang bisa membuat pengeluaran semakin banyak. Padahal cukup membeli nasi serta lauk, minuman, serta dua buah kue saja sudah cukup mengisi perutmu yang kosong selama berpuasa.
Diskon Barang-barang Saat Bulan Ramadhan
Banyak yang memutuskan untuk menghabiskan waktu menunggu berbuka dengan ngabuburit di pusat perbelanjaan. Akan tetapi, ngabuburit di pusat perbelanjaan membuat godaan untuk mengeluarkan uang lebih besar. Ini karena banyak yang memberikan promo bahkan diskon besar-besaran dalam rangka menyambut hari raya atau sekedar Ramadhan. Dengan itu pula, Anda bisa terpengaruh dengan mudah untuk mengeluarkan uang. Mungkin saja, Anda sedang tak butuh celana, topi, sepatu, ataupun pakaian. Akan tetapi karena “mumpung diskon, beli saja” bisa terjadi. Tak ayal, tentenganmu akan banyak begitupula dengan pengeluaran.
Mudik atau Pulang Kampung
Mudik atau pulang kampung selama beberapa waktu saat lebaran memang sudah menjadi tradisi di Indonesia. Beberapa memutuskan pulang kampung karena memang tak memungkinkan untuk pulang sebulan sekali. Dengan momen lebaran, sekalian pulang kampung bertemu sanak saudara adalah hal yang lumrah terjadi. Ketahuilah bahwa pengeluaran mudik merupakan pengeluaran terbesar saat puasa. Ini karena Anda sudah membeli tiket perjalanan pergi-pulang, kebutuhan selama di kampung, serta tak ketinggalan angpao untuk saudara yang masih kecil.
Akan Mendapatkan THR
Saat puasa atau bulan ramadhan tiba biasanya ada satu hal yang paling ditunggu, yaitu Tunjangan Hari Raya (THR). Besaran THR disesuaikan oleh kebijakan masing-masing perusahaan. Akan tetapi biasanya sebesar satu kali gaji. Nah, karena akan munculnya THR, kecenderungan untuk mengeluarkan lebih banyak uang pun terjadi karena merasa menjadi pemasukan tambahan. Padahal THR perlu dikelola dengn baik dan bijak agar tak langsung habis begitu saja.
Membeli atau Membuat Panganan untuk Sambut Lebaran
Bulan puasa tak hanya identik dengan mudik, pulang kampung, angpao, THR, ataupun pakaian baru, tetapi juga panganan sambut lebaran. Sebut saja ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng, sampai semur pun akan menghiasi setiap rumah yang merayakan lebaran, termasuk Anda. Memasak berbagai macam makanan sekaligus seperti yang disebutkan di atas tentu membutuhkan banyak biaya. Belum lagi kue kering seperti kastangel, nastar, sagu keju, putri salju, ataupun kacang goreng. Beberapa menambahkan rangginang atau kue lain khas kota masing-masing. Selain itu kebutuhannya pun tak hanya satu toples saja, lho. Terbayang berapa biaya yang dikeluarkan. Dengan hitungan seperti itu, sudah terlihat alasan pengeluaran lebih banyak saat puasa. Agar tak terjadi besar pasak daripada tiang, penting sekali untuk mengontrol pengeluaran sehingga bulan puasa usai, Anda masih punya uang untuk melanjutkan hidup.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi